40 - Tara kok bucin sih?

1.9K 159 4
                                    

Happy reading,,,,


Tara sangat bahagia semua masalah keluarga nya semua sudah selesai. Mereka kembali menjalani kehidupan normal seperti sebelumnya.

Anggota keluarga Tara bertambah satu  yaitu Nara. Meskipun ia masih terkesan cuek, namun ia tahu kakaknya itu sangat menyukai kebersamaan mereka. Hanya saja Nara sama seperti Tara yang dulu, sangat sulit mengekpresikan diri nya.

"Tara, hari ini mau aku antar?" tanya Nara yang membaca buku novel aksi itu.

Tara menoleh pada Nara, "gak kak, aku dijemput doi," Tara terkekeh geli dengan omongannya.

"Doi?"

"Kakak gak tau doi," Tara memasang wajah terkejut.

Nara menggeleng polos, "doi itu orang yang kita suka!" Tara malu-malu menjawabnya.

"Em Tara, kau membuatku ingin muntah!" jawab Nara jujur.

Tara mendengus, kadang Nara sangat jujur di segala situasi.

Tin tin

Suara klakson mobil terdengar, menandakan sang cinderella yang sudah di jemput oleh pangerannya.

"Oh Althan sudah datang!" Tara segera memakai sepatu nya dan mengambil tas nya.

"Huff sana buruan pergi nanti doi mu merajuk tak jelas seperti kemarin-kemarin!" usir Nara.

"Hooh oke, have a nice day sister, bye!" Tara melambaikan tangannya.

Tara segera keluar dari rumah, jangan tanya kenapa ia tidak sarapan bersama keluarga nya. Itu karena mama dan papa nya sedang berbulan madu lagi.

Tapi Tara tak lagi memusingkannya, sekarang ada Nara yang selalu menemaninya. Ia tak perlu kesepian lagi.

"Hai Althan," sapa Tara bersemu.

"Hai Ra, buruan gih masuk ntar telat!"

Tara mengangguk menyetujui, ia pun masuk ke dalam hobi Althan.

Althan fokus pada jalanan dan Tara fokus pada wajah tampan Althan. Simple bukan?

****

"Eh curut, ngapain lo senyum-senyum mandangi Althan, naksir ya lo hayo ngaku?" tanya Rey menegur Tara.

"Ish apaan sih Rey, gue...gue liatin mang udin nyapu daun tuh!" elak Tara menunjuk mang udin seorang tukang sapu sekolah.

Bella melihat itu tak percaya, "kamu ngapain liatin mang udin, naksir sama mang udin?" tanya Bella polos.

Tara mengelah nafas panjang, "gue lagi hitung kecepatan daun yang jatuh akibat angin!"

"Gak nyambung bambang!" sahut Willy meminum air mineral nya.

Tentu percakapan itu tidak terdengar oleh Althan sebab Althan memakai earphone dan tengah bersenandung.

"Kalian mau dengar suara indah gue gak? Gue ada lagu favorite nih!" desak Tara.

"Gak mau!" sahut mereka bebarengan.

ALTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang