Happy reading,,,,
Tara menapakkan kaki di rumah nya sehabis pulang sekolah. Gadis itu nampak kelelahan, terlihat jelas dengan seragam berantakan dan ekspresi wajah yang kusut.
Ditambah dengan permasalahan yang menimpa diri nya dan Althan.
Ia berusaha melupakan semua permasalahannya dan memutuskan untuk tidur.
****
Akibat kelelahan yang mendera hingga ke tulang rusuk, Tara sampai terlambat bangun pagi ini.
Ia segera bergegas mandi dan berangkat tanpa memakan sarapan juga berpamitan kepada kedua orang tua nya.
Ia melajukan mobil nya ke jalanan yang lumayan sepi, karena jalan itu adalah jalan pintas tercepat menuju sekolah nya.
Mobil itu terus saja melaju dan tanpa sengaja menabrak seseorang.
"SHITT!" umpat Tara.
Tara segera keluar untuk melihat keadaan orang yang ditabrak nya.
Baru beberapa langkah dari mobil nya, ia merasakan mulut nya di bekap oleh seseorang dengan sapu tangan berbau aneh.
Belum sempat ia berteriak, ia sudah jatuh dalam kegelapan.
Pria berjaket hitam dengan topi bertengger di kepala nya itu menelpon bos nya.
"Misi, done!" lapor nya pada majikannya.
****
Seorang pemuda nampak gusar dengan pemikirannya. Althan dan Bella sangat cemas menunggu kedatangan Tara. Bukannya hal sepele, hari ini ada ujian guru killer dikelas Tara.
Althan hanya memastikan temannya itu baik-baik saja. Sekelebat bayangan buruk yang muncul di permukaan hancur seketika, saat orang yang ditunggu-tunggu akhir nya datang dengan wajah tanpa dosa.
"Ra, kamu kok lama banget sih!" ucap Bella pada Tara yang baru turun dari mobil nya.
Tara gelagapan bingung harus menjawab apa, "i-itu gue kena macet tadi."
"Ya sudah sana cepat kalian ke kelas ujiannya mau mulai!" sela Althan dengan ekspresi datar.
Tanpa buang-buang waktu mereka kembali ke kelas masing-masing.
"Kok Tara gak kayak biasa nya ya?" gumam Althan.
Rey bingung mendengar kalimat ambigu Althan, "Maksud lo?"
"Hah? e-enggak kok," balas Althan cepat.
Rey mendengar itu hanya mendengus kasar, "kurang obat lo Al!"
"Eh Rey, kok akhir-akhir ini Willy jarang sama kita?kenapa?ada masalah?" tanya Althan memecah suasana.
"Enggak dia lagi ada urusan dikit sama Nadin, biasalah masalah rumah tangga!" canda Rey.
"Begitulah kalau sudah dimabuk cinta, jadi babu lo seumur hidup!" senandung Althan.
Rey lantas terkekeh ringan, "lo gak ngaca Al?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAR
Fiksi Remaja"Gue itu butuh elo! Seperti jantung yang butuh detaknya!" - Althan Benedict Lirand ......... Primadona SMA Nusa Bakti,,, Orang terganteng,,, Terkaya,, Terjahil,, Ter,,,,, Errrr Ketemu dengan si beruang betina adalah masalah bagi nya. N...