43 - Dia siapa?

1.7K 145 4
                                    

Happy reading,,,,

Seperti permintaan Tara, Althan membelikannya pembalut. Saat ini, cowok itu sedang di supermarket terdekat. Ia segera mencari ke rak pembalut. Tidak hanya satu melainkan lebih dari satu merek pembalut di sana.

Althan bingung sendiri, ia mulai membaca satu persatu kemasan pembalut itu.

"Ah sial, aku tak tahu apa-apa tentang ini!" rutuknya.

Seorang pegawai wanita mendatanginya, "permisi, ada yang bisa di bantu?" tanya nya sopan.

Althan menggaruk kepala nya yang tak gatal, ia menyengir lebar di depan pegawai itu.

"Anu itu, saya lagi cari pembalut untuk wanita!"

"Hah?"

"Bodohnya dirimu, pembalut memang untuk wanita bodoh!" rutuknya dalam hati.

Pegawai itu mengangguk mengerti, "sudah hari ke berapa haidnya?"

"B-baru hari ini!"

Pegawai itu mengambil salah satu pembalut berukuran 42 cm. Althan bisa membacanya dengan jelas.

"Seperti nya ini akan cocok!"

"B-baiklah, saya akan mengambilnya,"

Althan segera menuju kasir untuk membayarnya. Ia mengeluarkan selembar uang dan membayarnya.

Ia tahu sedari tadi pegawai itu tersenyum melihat Althan memegang pembalut.

Oh rasanya Althan akan menenggelamkan diri saja seperti ini.

"Hancurlah harga diriku," ucapnya dalam hati.

Bughh

"Aww," jerit seorang cewek yang terjatuh di lantai karena ditabrak Althan.

Althan menoleh, ia tak fokus pada jalan nya sehingga ia menabrak seorang cewek hingga jatuh.

"Maaf, saya tidak sengaja. Mari saya bantu!" Althan membantu cewek itu untuk mengambil barang-barangnya yang tercecer.

"Tidak apa-apa saya bisa-,"

Deg

Cewek itu terdiam seribu bahasa ketika mendongkak melihat wajah orang yang menabraknya.

Mata kedua nya bertemu.

"Ben?"

"Syeena?"

Syeena tersenyum melihat Althan, ia berdiri dan menjabat tangan Althan.

"Seperti nya kita butuh tempat untuk mengobrol!"

****

"Apa kabar Ben?"

"Baik," jawab Althan.

"Kamu tahu gak Ben, di Amerika tuh gak enak tahu, di sana serba mahal juga gak ada kamu pasti gak seru!"

"Haha masa sih? Paling juga kamu dapat bule kan di sana?" jawab Althan bercanda.

ALTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang