27 - Bad news

2.3K 177 7
                                    

Happy reading,,,,

Beberapa hari setelah kejadian ulang tahun Tara, hubungannya dengan Althan berjalan baik bahkan mereka sangat dekat sekarang.

Althan tahu bahwa dibalik sikap Tara yang kurang friendly itu, ia menyembunyikan semua perasaan gelisahnya.

Althan mulai memahami diri Tara. Dan Tara juga memahami Althan.

"Ra, Bisa cepetan gak gue capek banget nih!" ucap Althan yang lelah menenteng tas belanjaan yang super banyak.

Mereka sedang berbelanja di salah satu pusat perbelanjaan di Jakarta. Althan seperti kurir jika memegang tas belanjaan itu.

"Bentar lagi Al, gue masih banyak yang di beli,"

"Ini sudah banyak loh Ra,"

Tara merengut kesal, "ish masih banyak, tas, sepatu, make up belum ihh!"

"Ya Allah sabarkan lah hamba mu ini!"

Belum sempat beristirahat, Tara sudah menarik Althan ke salah satu toko yang menjual tas itu. Tara melihat ke etalase yang berisi sederetan tas yang dipastikan harga nya selangit.

"Ih bagus banget, bagus ya Al?" tanya Tara yang dihadiahi deheman sama Althan.

"Iya mba, itu terbatas di Indonesia. Baru datang barang nya tadi pagi," ucap salah satu pramuniaga di sana.

"Saya ambil ini ya mba!"

Pramuniaga itu mengangguk dan mempersiapkan pesanan Tara. Tara duduk di samping Althan.

"Lo itu boros banget tau gak, beli hal-hal yang ga penting!" ujar Althan menyindir.

"Ya gak apa-apa kali, papa gue juga gak bakal bangkrut,"

"Sekarang gak bangkrut, tapi kalau lo begini terus bisa-bisa papa lo cepat bangkrut!" sarkas Althan.

"Lo kok doain sih!" Tara mulai tersulut emosi karena perkataan Althan yang ada benarnya itu.

Meskipun mereka sudah berbaikan tetap saja jika ada waktu mereka akan selalu bertengkar.

"Gue gak doain, gue cuma kasih tau lo biar lebih hemat!"

"Lo tuh ya-" belum sempat melanjutkan kata-kata nya Tara mendapat sebuah telpon.

Ternyata telpon itu dari mama nya. Tara segera mengangkatnya.

"Halo ma?"

"Ra, cepat ke rumah sakit Medika ya, langsung ke UGD. Nenek serangan jantung lagi!"

"Apa? I-iya Ara langsung ke sana ya!"

Sambungan telpon terputus menyisakan Tara yang merenung meresapi apa yang ia dengar tadi.

"Al, anterin gue ke rumah sakit Medika cepat!" sebelum Althan menjawab,Tara langsung menariknya ke parkiran.

"Ck, gue aja yang nyetir! Cepat masuk!" Althan tanpa ba-bi-bu langsung masuk menuruti apa yang dikatakan Tara.

ALTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang