32 - All about Nara

2.1K 149 5
                                    

Happy reading,,,,

Gadis kecil berumur 9 tahun tengah menatap hamparan bunga dengan sangat takjub. Ia memakan kue coklat kesukaan nya diam-diam. Jika ayahnya tahu maka ia akan dihukum.

"Nara! Nara!" teriak laki-laki paruh baya bernama Fery, ia adalah ayah Nara.

Mendengar namanya dipanggil, Nara langsung menyembunyikan toples yang berisi kue coklat itu.

"A-ada apa yah?" tanya Nara takut.

"Kamu gak latihan hari ini? Ayah sudah nungguin kamu dari tadi Nara!" ujar Fery meninggikan suaranya.

Nara kecil sangat takut jika dibentak seperti itu. Ia biasanya bersembunyi di balik tubuh ibu nya jika sudah seperti itu. Tapi ibu nya sedang pergi arisan.

Beruntung nya takdir memihaknya. Ibu nya berlari ke arah nya melihat Nara terisak pelan.

"Mas kenapa sih?" tanya Linda memeluk Nara.

"Dia gak latihan hari ini, padahal jadwal nya hari ini ia akan menembak dengan senjata runduk!"

"Jangan terlalu keras sama Nara mas!"

Fery menghembuskan nafas nya kasar, ia menunduk mensejajarkan tinggi nya dengan tinggi putrinya.

"Maafkan ayah ya sayang, ayah cuma mau kamu bisa memakai senjata itu. Agar tidak ada orang jahat yang berani sama kamu nak!" ujar Fery mengelus rambut putrinya.

"Nara mengerti yah, Nara segera bersiap sekarang," ucap Nara yang mulai tenang.

Ia sangat menyayangi orang tua nya. Walaupun ia tidak sekolah seperti anak-anak seumurannya, ia tidak keberatan. Karena ayahnya pernah bilang bahwa banyak orang yang mengincarnya.

Menurut ayahnya Nara itu sangat penting, maka dari itu banyak orang jahat yang selalu mengincar nya. Maka dari itu dia di ajarkan menggunakan berbagai senjata serta bela diri.

Walaupun terkadang ayah nya bersikap kasar padanya. Karena pada hakikat nya ayah nya adalah mantan AU.

Nara sudah pergi meninggalkan kedua orang tua nya. Fery dan Linda saling bertatapan.

"Mas bisa gak sih kamu jangan terlalu kasar sama Nara?" tanya Linda kesal

"Ingat Linda dia bukan putri kita!"

"Tapi dia kunci kita untuk balas dendam ingat itu! Tujuan kita menikah hanya satu yaitu balas dendam!" suara Linda mulai naik satu oktaf.

Fery menghela nafas kecil, "Maafkan aku, aku melupakannya. Terkadang aku sangat mudah lepas kendali," ujar Fery menyesal.

"Baiklah tapi jangan di ulangi lagi,"

Mereka duduk di bangku yang di dudukin Nara tadi. Fery terdiam cukup lama sehingga membuat Linda membuka suaranya.

"Mas yakin dokter keluarga Xavier yang membantu Lusi bersalin tidak akan kembali ke Rusia lagi?"

Fery menatap lekat istrinya, "aku yakin, dokter Niki sudah pindah ke Amerika. Dia juga sudah di deportasi dari Rusia!"

"Itu bagus, jadi bukti satu-satu nya bahwa kita menculik Nara tidak ada lagi. Lusi juga hanya tahu anaknya hanya Tara. Itu sangat bagus!"

"Kita harus pastikan bahwa dokter Niki tidak akan kembali lagi ke kehidupan keluarga Xavier, kalau perlu bunuh dia!" ucap Linda berkobar.

Seperti nya Linda tengah dibutakan oleh dendamnya itu. Fery tak kuasa melihat istri nya itu. Ia juga mau menjalani kehidupan layaknya pasangan suami-istri pada umumnya. Akan tetapi dendam yang tertanam di hatinya akibat pengkhianat keluarga Xavier pada keluarga nya yang membuat orang tua nya meninggal semakin berkobar.

ALTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang