Happy reading,,,,
Tara dan Bella memutuskan untuk nongkrong di cafe setelah pulang sekolah. Mereka ingin mengerjakan tugas dengan WiFi gratis.
Padahal di rumah Tara juga ada WiFi namun sekali-kali Tara ingin merasakan hidup seperti teman-temannya.
"Ra, nanti jemput aku ya?" pinta Bella.
Tara yang sibuk merapikan buku nya menoleh ke arah Bella, "Oke tenang aja!" Tara menunjukkan jempolnya.
"Sip deh,"
"Bell, aku duluan ya, sudah ditunggu Althan soalnya. Kamu sama Aldo kan?"
"Iya Ra, aku juga sudah ditunggu Aldo kok,"
"Ya sudah, bye,"
Tara pamit pada Bella yang masih sibuk berbenah. Ia sudah ditunggu oleh Althan sejak tadi di parkiran.
****
"Ben!"
Althan menoleh, "Eh Syeena?"
Syeena menghampiri Althan, "Ben pulang sendiri?"
"Oh enggak, Tara nebeng aku!"
Syeena nampak cemberut namun seketika ia ceria kembali.
"Eh tunggu!"
Syeena mengeluarkan dan menyodorkan selembaran kartu undangan kepada Althan.
"Ben, temen aku ada yang ulang tahun, temenin aku ya. Malam ini kamu free kan?"
Althan mengambil itu dan membacanya.
"Please Ben, temenin aku ya?" Syeena mengeluarkan jurus puppy eyes nya untuk membujuk Althan.
Karena dari dulu Syeena tahu bahwa Althan akan menuruti nya jika membujuknya dengan puppy eyes.
Althan mulai memikirkan nya, sepertinya malam ini dia juga free tak ada kegiatan apapun.
"Iya aku ikut!"
"Yes, makasih Ben!"
Althan mengangguk, "Sama-sama,"
"Ya sudah aku duluan dulu ya sudah di jemput bunda," Syeena menunjuk mobil sedan putih di depan gerbang sekolah.
Althan mengikuti arah yang ditunjuk oleh Syeena, "Salam sama bunda,"
"Oke, dah,"
Althan menatap kepergian Syeena yang berlari kecil dan membuka mobil yang ditunjuknya tadi.
"Oy," seseorang menepuk bahu Althan.
Althan berjengit kaget mendapat perlakuan seperti itu. Ia pun menoleh ke belakang.
"Ra,"
"Ngapain liat Syeena sampai segitunya?" tanya Tara.
Althan menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Segitunya gimana?"
"Ya segitu nya,"
"Ah enggak kok,"
"Masa?" tantang Tara pada Althan yang terlihat begitu salah tingkah.
"Ck, iya. Buruan masuk, aku tinggal kalau lambat!" Althan segera masuk mobil tanpa menunggu Tara.
****
Bella dan Tara tengah sibuk berkutat pada laptop masing-masing. Mereka harus mengerjakan laporan itu sebelum besok lusa.
Bella dan Tara adalah tipe orang yang tak mau mengundur tugas mereka. Mereka ingin menyelesaikannya secepat mungkin.
"Bell, laporannya nanti pake soft cover atau hard cover?"
"Pake soft cover aja Ra, murah. Kata pak Hendri juga yang penting isinya," ujar Bella yang masih sibuk mengetik beberapa kata di laptopnya.
Tara menghentikan jari nya dan menatap Bella.
"Bell, temenin aku ke toilet yuk,"
Bella menoleh dan menutup laptopnya, "Tara toiletnya deket loh, tuh tikungan di sana sudah toilet," Bella menunjuk tikungan itu dengan dagu nya.
"Sendiri aja ya? Masih banyak nih materi yang belum aku cari," lanjutnya.
"Ck, ya sudah. Aku ke toilet dulu,"
"Hm,"
Bella melanjutkan aktivitas nya yanh sempat terhenti. Tara pun berdiri. Ia mengambil tas nya dan berbalik ingin ke toilet.
Namun, ia menyenggol lengan seseorang. Tumpahan jus langsung terasa di bagian perut juga kaki nya.
"Ups sorry, saya gak sengaja,"
Tara membeku. Oh tidak! Baju nya cukup transparan.
"Ra, kamu gak apa-apa?" tanya Bella yang melihat Tara masih menunduk.
Ia sangat malu sekarang, bekas jus itu sangat tak nyaman dan sangat berasa di tubuhnya.
"Maaf ya mas lain kali hati-hati dong!" sungut Bella.
Tara masih tetap menunduk dengan rambut yang menutupi wajahnya.
Tara memegang lengan Bella agar Bella tak meneruskan permasalahan ini, "Bell, kita ke toilet!"
Bella mengangguk dan membawa Tara ke toilet.
Di dalam toilet Tara mengikat rambut nya setelah melihat kondisi nya lewat pantulan cermin. Noda nya sangat terlihat karena Tara memakai kaus putih yang lumayan tipis.
Bella menutup pintu toilet dengan sangat keras, "Bisa-bisa nya mas itu jalan gak pake mata,"
Tara menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Bella yang berlebihan. Ia mengucek bagian baju nya yang basah terkena tumpahan jus tadi.
"Sudahlah Bell, lagian udah kejadian juga."
Bella menengok, "Jadi orang tuh jangan terlalu baik Ra, nanti kamu dimanfaatin loh," Bella mewanti-wanti Tara.
Bella membantu Tara membersihkan baju nya, "Transparan begini kaus mu? Sekalian aja gak usah pake baju Ra!" sungut Bella.
Tara terkekeh, "Kamu haid ya Bell? Mulai tadi marah-marah terus," Bella melotot mendengar perkataan Tara, lantas ia memukul pelan bahu Tara.
"Kita langsung pulang aja ya Ra, lagian tugasnya sisa sedikit. Gak apa-apa deh aku korbanin kuota aku," kata Bella sedih.
Meskipun Bella tergolong orang yang mampu namun Bella tetaplah Bella. Ia tak suka boros dalam hidupnya. Berbanding terbalik dengan Tara yang tak kenal kata hemat.
Tara hanya mengangguk mengikuti instruksi Bella, lagi pula ia tak akan nyaman memakai baju yang basah itu.
"Sudah?" Tara mengangguk.
"Ayo!" Bella menggandeng Tara seperti ingin menyebrang jalanan.
Tara membuka pintu toilet dan menatap seseorang yang ada di depan toilet.
"Kevin?"
"Ara?"
"Kamu kenal sama mas ini Ra?" tanya Bella melihat Tara dan orang yang menumpahkan jus nya terlihat saling mengenal.
"Sepertinya kita butuh ngobrol sebentar, boleh?" tawar orang yang dipanggil Kevin oleh Tara.
Tara mengangguk dengan seulas senyum di bibir nya. Dan Bella masih terlihat kesal dengan wajah masamnya.
****
Aku balik lagi nih
Semoga kalian suka part ini
Jangan lupa vote dan comment nya ya
Dan tak lupa share ke teman-teman kalianSEE YOU NEXT PART
Terima kasih yang sudah vote
Salam Cinta,,,,
Linaayaa_
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAR
Teen Fiction"Gue itu butuh elo! Seperti jantung yang butuh detaknya!" - Althan Benedict Lirand ......... Primadona SMA Nusa Bakti,,, Orang terganteng,,, Terkaya,, Terjahil,, Ter,,,,, Errrr Ketemu dengan si beruang betina adalah masalah bagi nya. N...