30 - Perasaan asing ini?

2.2K 172 1
                                    

Please give me vote⭐ & comment💬

Happy reading,,,,

Hari ini Althan berjanji pada Tara untuk membawa nya ke puncak. Mereka akan berlibur ke puncak bersama teman-teman mereka.

Tara menyiapkan seluruh barang yang mungkin ia perlukan saat di puncak. Setelah selesai ia segera mengangkat ponselnya yang sedari tadi berbunyi.

"Halo?"

"Kok lo lama banget sih, kita cuma dua hari di puncak bukan satu tahun!" ketus Althan di sebrang sana.

"Bawel banget sih lo, iya bentar gue turun!" tanpa menunggu Althan melanjutkan kata-kata nya, Tara langsung mematikan ponselnya.

Gemas dengan tingkah Althan yang mulai cerewet padanya. Tara langsung turun ke bawah membawa satu koper pink yang lumayan besar.

"Ra, lo mau netap di puncak?" sindir Althan melihat bawaan Tara yang banyak.

"Ih gue kan butuh perawatan juga di sana. Nih ya di dalamnya tuh ada-" belum sempat melanjutkan kata-kata nya, mulut Tara sudah dibekap oleh tangan Althan.

"Lo ngomong lagi gue cium ya Ra!"

Mendengar perkataan Althan yang terdengar serius membuat Tara menunduk takut. Jantungnya sedari tadi tidak bisa di ajak kompromi. Sepertinya jantungnya tengah berdisko di dalam sana.

"Hey kenapa nunduk sih? Gue cuma bercanda Ra!"

Althan memaksa Tara tersenyum menggunakan jari nya.

"Althan kenapa sweet banget sih!" jerit Tara dalam hati.

"Lo suka ya sama gue Ra?" tanya Althan tiba-tiba.

"Dih najis!" sepertinya bibir dan hati Tara tidak sinkron. Hati nya ingin menjawab iya dan bibir nya berkata sebaliknya.

Harus ia akui, ia sudah jatuh dalam pesona seorang Althan Benedict Lirand.

Helaan nafas Althan menyadarkan Tara dari lamunannya, "kita berangkat ya Ra, temen-temen nanti nyusul dibelakang!" Tara hanya mengangguk patuh saja.

****

Setelah berjam-jam mereka mengendarai mobil dan terjebak macet membuat mereka sangat kelelahan. Seperti nya mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak sebelum memulai tour mereka.

Beberapa jam kemudian Tara sangat excited untuk menjelajah hamparan kebun teh yang sangat luas.

"Ra, besok aja deh kita main ke sana. Gue capek banget nih!" keluh Althan.

"Gak bisa pokoknya sekarang. Atau gue nangis nih-"

Mata Althan yang semula terpejam langsung terbuka lebar, ia menatap malas pada Tara yang selalu saja mengancamnya.

"Iya-iya!" kesal Althan.

Althan berjalan gontai, Tara yang melihat itu langsung manautkan tangan mereka.

Althan hanya terdiam sejenak.

"Apa ini, dia memegang tangan gue kok gue yang jadi deg-degan ya!" batinnya.

"Al kok diem sih?"

"Eh e-enggak apa-apa kok!"

Mereka menikmati udara sore yang sangat sejuk. Kapan lagi mereka bisa menikmati udara bebas polusi seperti ini.

"Al, temen-temen kok gak kelihatan sih?" Tara mulai bersuara.

Yang dimaksud Tara adalah  Willy, Rey serta Bella dan Nadin.

ALTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang