Happy reading,,,,
Tara berjalan seperti biasa ke kelasnya. Ia tidak berangkat dengan Althan, ia sengaja untuk menghindari nya untuk beberapa saat.
Bella melihat Tara yang nampak lesu, berjalan memasuki kelas. Bella menghampirinya.
"Ra, kamu kenapa?"
Tara duduk, "Gak apa-apa Bell,"
Bella pun ikut duduk di dekat bangku Tara.
"Oiya tadi malam di pesta nya temen kamu, aku cariin kok gak ada?"
Tara menoleh, " Kamu ke sana?" Bella mengangguk.
"Ternyata kenalannya Aldo!"
Tara hanya meng-iyakan saja. Jujur ia sangat tak bersemangat.
"Eh, ngomong-ngomong aku liat Syeena semalam di pesta itu,"
"Bukan cuma Syeena Bell, Althan juga ada di pesta itu!" jawab Tara lesu.
Bella nampak syok, "Bukannya Althan gak bisa nemenin kamu ya?"
"Jangan-jangan..." Bella menutup mulutnya tak percaya.
Tara kembali murung, ia teringat dengan cowok itu.
"Dia bilang ada acara keluarga, tapi dia muncul sebagai pacar Syeena di pesta itu!" ujar Tara lesu.
Bella merangkul pundak Tara, "Dasar mereka itu! Akan ku jeburkan mereka awas aja!"
Tara mengangkup wajah nya dengan kedua tangannya.
"Aku jadi malas ketemu Althan deh!"
"Ya sudah jangan ketemu, kamu jual mahal dikit lah! Masa kamu terus yang ngejar dia, sekali-kali buat dia juga ngejar kamu Ra!" sahut Bella.
"Iya kamu bener," Tara menoleh dan tersenyum pada Bella.
"Buat seolah-olah gak ada apa-apa Ra, pasti dia merasa bersalah banget tuh!"
"Tentu!" jawab Tara.
****
Althan sengaja tidak ke kantin duluan. Ia berencana mengajak Tara dan mentraktir nya agar cewek itu tak marah lagi pada nya.
Althan masuk ke dalam kelas Tara yang sudah kosong.
Akhirnya Althan menanyai salah satu murid yang sedang baca buku di bangku paling belakang dan pojok.
"Eh, Tara ke mana ya?"
Cewek dengan kacamata serta kepangan dua itu mendongkak.
"T-tara pergi ke kantin sama Bella dan Aldo!" jawabnya tergugu.
Althan mengecek hp nya memeriksa notif dari Tara. Ternyata tak ada sama sekali chat dari Tara.
Althan dapat memastikan bahwa Tara benar-benar marah sekarang.
Ia memutuskan untuk menyusul Tara ke kantin. Setelah sampai di kantin, ia mengedarkan pandangannya dan gotcha! Ia melihat Tara tengah bersenda gurau dengan Bella serta Aldo.
Althan pun menghampirinya, "Hei!" sapa nya ramah.
Bella menoleh tapi tidak dengan Tara. Tara tahu itu suara Althan ia sudah mengenali nya.
"Jadi, lo sama Kevin kenal dimana Ra?" tanya Aldo memecah keheningan.
Tara menyesap jus nya, "Gue sama Kevin sahabatan dari kecil, pas gue di Rusia dia sama gue satu sekolah dari TK sampai SMA. Papi nya juga partner bisnis papa gue jadi yah gitu deh!" Tara menjelaskan nya tanpa menengok pada Althan.
"Oh jadi gitu," sahut Althan tanpa dosa.
"Pasti sekarang dia lagi bersin-bersin gue omongin!" canda Tara mengaduk-aduk jus nya.
Bella dan Aldo tertawa jaim mencairkan suasana. Mereka tahu sedang ada masalah antara Althan dan Tara. Bella juga sudah menceritakannya pada Aldo.
Tara memainkan hp nya membuka salah satu aplikasi di sana.
"Omo, Daebak!" Tara berdiri dari kursi nya.
Bella mengerutkan keningnya pertanda ia tak mengerti apa yang dilakukan oleh Tara.
"Kenapa Ra?" tanya Althan juga kaget.
Tara menatap Bella seolah tak merasa adanya kehadiran Althan.
"Oh Bella ku sayang. Bias ku dating! Oh no!"
Bella tahu sekarang apa yang dimaksud Tara. Tara terkena demam K-Pop sekarang.
Tara berjingkrak senang. Ia bukanlah fans yang akan menghakimi idol nya jika idol nya itu tengah berkencan justru ia adalah seorang fans yang sangat mendukung idol nya selagi itu perbuatan yang tak tercela.
Tara masih asyik dengan hp nya tanpa memperdulikan Althan yang sedari tadi menatapnya penuh arti.
Althan mengusap wajahnya gusar, "Tara benar-benar murka!" gumamnya dalam hati.
Althan memikirkan berbagai macam cara untuk membujuk tunangannya itu.
Althan tersenyum jahil, ia merampas hp Tara sehingga Tara nampak kaget. Tapi dengan cepat dia menetralisir ekspresi nya itu.
"Hp nya aku sita," ujar Althan cengengesan.
Tara menghela nafas, "It's okey nanti gue minta lagi sama papa!"
"Gue duluan ya Do, duluan ya Bell," lanjutnya berpamitan.
Tara segera meninggalkan kantin itu. Ia tak mau berlama-lama dengan Althan.
Tapi tanpa di sadari nya Althan mengikuti nya dari belakang.
Althan mencekal pergelangan tangan Tara. Tara menoleh dengan ekspresi datarnya.
"Ra, jangan gini dong. Aku benar-benar minta maaf sama kamu. Aku udah duluan janji sama Syeena. Aku cuma gak mau kamu marah, makanya aku bohong sama kamu, please maafin aku ya," Althan meminta maaf pada Tara perihal kebohongannya.
Tara masih tak berkutit, ia hanya melihat tangannya yang dicekal oleh Althan.
"Aku gak suka diam-diaman kayak gini, aku merasa kehilangan Ra, gak ada Ara yang rajin ajakin aku ke kantin, gak ada yang nemenin aku, gak ada yang bawain aku bekal, gak ada yang warnai hari-hari ku,"
Tara tetap tak menggubrisnya.
"Ben!" Seseorang memanggil Althan dari kejauhan.
Syeena berlari kecil menuju Althan dan memegang lengannya.
"Ben, tadikan kita satu kelompok. Ayo ke kelas aku mau diskusikan materi tadi!" ujar Syeena dengan senyumannya.
"Maaf, tangan saya!" ujar Tara dengan ekspresi datarnya. Sontak membuat Althan melepas cekalannya.
Tara meninggalkan Syeena dan Althan tanpa sepatah kata pun.
Entah kenapa Tara jadi tidak yakin mengenai perasaan Althan. Ia berfikir Althan tidak ada perasaan apapun padanya. Dan saat ini seluruh pikiran negatif memenuhi otak kecilnya.
****
Semoga puas dengan part ini ya
Jangan lupa vote dan comment nya ya
Karena satu vote kalian itu sangat berharga bagi author, vote kalian itu penyemangat author dalam menulis.
SEE YOU NEXT PART READERS
Salam cinta,,,,
Linaayaa_
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAR
Jugendliteratur"Gue itu butuh elo! Seperti jantung yang butuh detaknya!" - Althan Benedict Lirand ......... Primadona SMA Nusa Bakti,,, Orang terganteng,,, Terkaya,, Terjahil,, Ter,,,,, Errrr Ketemu dengan si beruang betina adalah masalah bagi nya. N...