Happy reading,,,,
"Sudah dong ngambek nya Ra," bujuk Althan pada Tara yang tengah melihat ke arah kaca mobil.
Tara tak menghiraukan Althan, ia masih kesal Althan selalu menjahili nya. Itu membuat mood nya kacau seperti sekarang.
Althan mengusap pucuk kepala Tara dengan satu tangan yang masih tetap menyetir.
"Nanti aku beliin es krim yang banyak deh," tawar Althan.
Althan tahu apa yang ada di kepala cewek itu. Tara punya dua kelemahan coklat dan es krim. Althan sudah hapal dengan dua makanan kesukaan Tara itu.
Lihat saja dalam hitungan ketiga Tara tidak akan mengacuhkannya lagi.
1
2
3
"Benarkah?" tanya Tara exited.
Althan terkekeh geli, "Iya bener tapi gak boleh ngambek lagi," Althan kembali fokus dengan jalanan.
"Ya sudah. Tapi janji ya Althan?"
Tara menyodorkan jari kelingking nya pada Althan dan Althan menimpalinya.
"Janji!"
****
Beberapa menit pun mereka sudah sampai kembali di rumah Althan. Althan segera membawa masuk beberapa kantong plastik berisi bahan untuk membuat kue dan dalgona.
"Althan kapan kita beli es krim?" tanya Tara setengah berlari mengejar Althan yang membawa kantong plastik.
Althan tak menjawab, ia justru sedang kesusahan membawa banyak kantong plastik.
"Ra, bawa kantong ini deh ringan," ujar Althan pada Tara yang ada di sampingnya.
"Hem?" Tara masih bingung.
Althan menyodorkan kantong plastik yang ringan itu namun mampu membuat Althan kelimpungan.
"Bawa,"
"Kalau ringan ya kamu aja yang bawa," kata Tara diselingi cengiran khas nya.
Tara kembali berlari kecil membuka pintu rumah Althan. Ia menahan pintu itu sampai Althan juga masuk.
"Dasar Tara!" cibir Althan gemas.
Mereka langsung ke arah dapur, dan membongkar bahan-bahan itu dari plastik.
Tara mengeluarkan hp nya dan membuka memo, "Tepung, telur, margarin....." Tara mengabsen satu-satu bahannya.
"Sudah lengkap?" tanya Althan.
Tara mengangguk dan membuat Althan ikut mengangguk.
"Oke kita mulai dari mana ini?" ujar Althan menggesekkan kedua telapak tangannya seolah orang profesional.
Tara hanya menggeleng melihat itu, "Pertama ya pake apron dulu Al, biar gak kotor. Dimana apron mu?"
"Apron? Oh bentar,"
Althan membuka salah satu laci yang agak tinggi, "Ini," ia memberikannya pada Tara dan memakainya juga.
"Okey ayo kita mulai!"
Althan mengangguk ia mulai mengambil beberapa telur dan wadah.
Ia memegang telur itu dan membantingnya ke dalam wadah sehingga telur itu pecah.
"Astaga Althan bukan begitu caranya," Tara tertawa ekspresi Althan yang bingung.
Tara mengambil wadah baru dan telur baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAR
Fiksi Remaja"Gue itu butuh elo! Seperti jantung yang butuh detaknya!" - Althan Benedict Lirand ......... Primadona SMA Nusa Bakti,,, Orang terganteng,,, Terkaya,, Terjahil,, Ter,,,,, Errrr Ketemu dengan si beruang betina adalah masalah bagi nya. N...