58 - Hancurnya perasaan Tara

2K 151 18
                                    

Happy reading,,,,

Orang-orang nampak mengerumuni gadis yang terkapar dengan lumuran darah di jalan. Salah seorang pejalan kaki menelpon ambulans.

Tak lama pun ambulans serta polisi memeriksa tempat kejadian dan membawa korban ke rumah sakit terdekat.

Pejalan kaki itu mengambil tas juga hp yang tergeletak di jalan. Ia menelpon panggilan terakhir yang ada di hp gadis itu.

"Halo, maaf gadis yang mempunyai hp ini mengalami kecelakaan. Ia di tabrak mobil. Sekarang tengah dibawa ke rumah sakit Medika, jika anda keluarga nya harap segera ke rumah sakit!"

Satu orang gadis yang mengendarai mobil pun di bawa ke rumah sakit yang sama. Gadis itu adalah Tara.

****

Althan melajukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata setelah mendapat kabar bahwa Syeena merupakan korban kecelakaan. Ia segera ke rumah sakit tanpa memperdulikan pakaiannya yang sudah berganti dengan piyama.

Tak lama kemudian ia sampai di rumah sakit yang di katakan oleh si penelpon.

"Bapak nya yang nelpon saya tadi ya?" tanya Althan melihat pria paruh baya yang memegang perlengkapan Syeena.

Bapak itu pun menyerahkan tas Syeena, "Bener mas, saya gak tahu mau hubungi siapa jadi saya hubungi panggilan terakhirnya saja!" jelas sang bapak.

Althan sangat kaget mendengar Syeena kecelakaan. Karena Syeena baru beberapa menit menelponnya sebelum kecelakaan itu terjadi. Di tengah kepanikannya mencari Tara yang marah pada nya, Syeena lah yang membantunya mencari Tara.

Di tengah renungannya, dokter memanggil Althan ke ruangannya.

"Dengan keluarga pasien?"

"Saya temannya dok!" jawab Althan cepat.

"Luka pasien sangat parah terutama di bagian kepala. Syaraf belakangnya rusak ada kemungkinan pasien mengalami geger otak bahkan kemungkinan juga mengalami koma. Tulang kaki nya juga retak namun tidak terlalu parah, saya sarankan anda hubungi keluarga nya karena ada yang ingin saya sampaikan kepada pihak keluarga!" sahut dokter serius.

Althan segera menghubungi bunda Syeena agar segera mengetahui keadaan putrinya. Pasti keluarga Syeena sangat khawatir.

Setelah menelpon keluarga Syeena, Althan menuju resepsionis untuk mengurus administrasi.

"Maaf, dengan keluarga korban?" tanya dua orang berseragam polisi.

Althan menoleh, "Saya temannya pak!" sahut Althan sopan.

"Bisa ikut saya sebentar?" tanya polisi itu sopan.

Althan mengangguk, polisi itu menuntunnya untuk ke arah lobi untuk berbicara dengannya.

"Jadi begini, kecelakaan ini di duga karena gadis yang mengendarai mobil ini mengalami mabuk berat. Jadi ini murni kecelakaan. Tapi bagaimana pun ini kelalaian pengendara mobil tersebut, peristiwa ini akan segera di proses ketika pelaku sudah sadarkan diri!" ujar polisi itu tegas dan memberikan Althan sebuah foto TKP Syeena kecelakaan.

Althan memperhatikan foto mobil itu. Ia mengenal mobil itu. Itu mobil Tara.

"Dan ini dompet yang saya temukan di dalam mobil tersebut. Ini identitas dari pelaku," lanjutnya memberikan dompet yang berada dalam plastik.

Terdapat beberapa kartu di dompet itu. Termasuk tanda pengenal juga SIM dan beberapa kartu kredit.

"Penabrak nya adalah putri keluarga Adijaya. Keluarga ini sangat berpengaruh di Indonesia. Jadi akan sulit untuk mengugat nya apalagi gadis ini masih duduk di bangku SMA. Tapi kami dari pihak kepolisian akan terus berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikan kasus ini!"

ALTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang