Happy reading,,,,12 : 00
"Selamat ulang tahun, sayang!" teriak Lusi dan Xavier kencang membangunkan putri mereka yang sedang tertidur nyenyak.
Hal itu sukses membuat Tara membulatkan mata nya terkejut. Mama dan papa nya memberikan kejutan tepat tengah malam.
Lusi membawa kue yang berhiaskan lilin berumur 18 menandakan usia yang sedang berulang tahun.
"Makasih ma, pa."
Mereka tersenyum bersama, "sama-sama sayang."
"Ayo tiup lilinnya!" titah Xavier memberikan aba-aba.
"Jangan lupa make a wish sayang," tambah Lusi.
Tara memejamkan mata nya dan berdoa dalam hati.
Aku ingin terus bahagia ya Allah.
Tara meniup lilin itu dengan perasaan haru. Ia bahagia keluarga nya memberikan kejutan tengah malam setiap tahun sepertu tahun ini.
"Ayo bangun dulu sayang!kita potong kue dulu baru lanjut tidur ya,"
Tara mengangguk dan mengikuti mama dan papa nya ke dapur untuk memotong kue nya dan segera melanjutkan tidur nya yang terganggu akibat kejutan ulang tahunnya itu.
****
Pagi ini tiada yang berubah dari Tara, hanya seulas senyum yang ia pancarkan sejak ia bangun.
Ia tidak sabar bertemu teman-temannya dan menerima ucapan selamat ulang tahun dari mereka.
Ia turun dari kamarnya setelah siap dengan seragam nya. Ia ikut sarapan dengan orang tua nya.
"Pagi sayang!" sapa Lusi ramah.
"Pagi juga ma, pa!" balas Tara mencium pipi kedua orang tua nya bergantian.
Ia segera duduk dan mengoles selembar roti dengan nutella kesukaannya.
"Sayang, nanti malam mama buat party ya buat kamu. Tahun kemarin kan sudah gak party jadi tahun ini harus ada party!" seru Lusi semangat.
Tara tersenyum mendengar nya sangat bersemangat mengadakan pesta ulang tahunnya, "Ara sembarang mama sama papa aja. Ara ikut doang!"
"Kalian tenang aja, papa sudah menyiapkan segalanya dibantu Emily kemarin. Sekaligus ini hadiah dari papa dan mama buat kamu," sahut Xavier memberi kode pada sang istri.
"Makasih pa, ma, Ara sayang kalian!" ucap Tara emosional.
"Sama-sama sayang, apapun untukmu," balas Lusi tak kalah emosional.
Tara selesai dengan sarapannya, ia segera menggendong tas nya, " papa, mama, Ara berangkat dulu. Kayaknya sudah di tunggu Althan didepan, nanti kita terlambat!"
"Ya sudah hati-hati ya, salam buat Althan!"
Tara segera keluar dan di sambut dengan wajah kusam Althan yang terpampang jelas lewat jendela mobil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTAR
Jugendliteratur"Gue itu butuh elo! Seperti jantung yang butuh detaknya!" - Althan Benedict Lirand ......... Primadona SMA Nusa Bakti,,, Orang terganteng,,, Terkaya,, Terjahil,, Ter,,,,, Errrr Ketemu dengan si beruang betina adalah masalah bagi nya. N...