BAB|2

798 31 0
                                        

Tersenyum lalu menatap nanar kedai makanan yang ada didepannya, seorang  gadis sembari mengendong kucing ditangannya, dia masuk ke dalam kedai makan yang cukup terkenal di kota Surabaya. Kemudian duduk dimeja pojok dekat jendela.

Tak lama dia duduk, seorang pelayan pria datang menghampirinya.

"Mau pesan apa?"

Menoleh, senyumnya semakin mengembang. Ternyata benar cowok kemarin itu bekerja ditempat ini, tapi tidak. Dia harus berpura-pura seolah tidak tau kalau cowok itu bekerja sebagai pelayan di kedai ini.

"Hmm...Aku mau nasi goreng spesial nya satu, sama air putih," meraih buku menu yang ada di tangan pelayan cowok didepannya. Sengaja memilih menunya terlalu lama, agar cowok itu bisa mengenalnya. Kan kemarin malam mereka sempat bercengkrama, dan saling mengenal. Eh bukan sih...lebih tepatnya berdebat.

Melirik pelayan cowok disampingnya, yang hanya memasang wajah datar. Membuat gadis bernama Khanza Ariska Gargio itu sedikit kesal.

Menutup buku menu yang ada di tangannya, Khanza dengan muka sok terkejut dia langsung berdiri lalu mendekati cowok yang tidak lain adalah Serkan.

"Eh, Kamu yang kemarin kan?"  tanya khanza pura-pura kaget.

Menatap Khanza dengan sinis, Serkan langsung menarik buku menu yang ada ditangan gadis didepannya lalu pergi tanpa menjawab pertanyaan Khanza.

"Eh..tunggu!" cicit Khanza yang mencoba mengejar Serkan tetapi langkahnya tertahan saat kucing yang dia beri nama Anis bersuara.

"Meong! Meong!"

  
Berputar arah Khanza menatap kucingnya yang sedang duduk diatas meja, menatapnya dengan sorot memelas. Dengan cepat gadis itu meraih tubuh Anis kemudian menggendongnya.

Mengelus kepala Anis sambil menunggu makanannya datang. Khanza gadis itu sesekali berbicara dengan kucingnya.

Sampai kehadiran Serkan datang dengan membawa nampan yang berisikan pesanannya tadi.

Menatap Serkan lama dengan bibir melengkung ke atas. Dan saat orang yang di tatap merasa risih lalu hendak pergi, Khanza dengan agresifnya mencekal tangan Serkan agar tidak pergi.

 "Eh... Tunggu dulu!" tahan Khanza dengan ekspresi sok imut.

"Kenalin, nama aku Khanza." kata Khanza memperkenalkan diri. Saling tatap, tanpa sadar Khanza membuat cengiran lebar.

"Gimana kalau kita tem-"

Ucapan Khanza menggantung, gadis itu terkejut saat tangannya dihempas dengan kasarnya oleh cowok yang kini menatapnya dengan sengit. Tiga detik setelahnya cowok itu langsung pergi.

 "Eh tunggu dulu dong, aku kan cuman mau kenalan!" pekik Khanza, kembali mencekal lengan Serkan.

Berani sekali.

"Lepas!" kata Serkan dingin.

yang dibalas dengan gelengan kecil dari gadis didepannya.

"Gak, aku gak akan lepasi kamu. Sebelum kamu mau kenalan dulu sama aku!" tegas Khanza keras kepala. Sedangkan Serkan yang mendengar itu memutar bola matanya malas. Muak, Serkan langsung menghempas kasar tangan khanza dan pergi begitu saja.

Melihat kepergian Serkan, membuat hati Khanza sedikit terluka. Bagaimana bisa ada cowok sekasar itu, padahal sayang kalau dia gak kasar mungkin sekarang dia bisa jadi Aktor atau model.

 "Aku gak boleh nyerah!" ucap Khanza menyemangati dirinya. Lalu segera kembali duduk ditempatnya dan menghabiskan semua pesanannya.

Setelah makanan yang dia pesan habis. Menatap sekelilingnya yang ramai dengan wajah sedikit sebal, perlahan maniknya melirik Serkan yang sedang melayani para tamu lain yang datang.

SERKAN[TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang