BAB|35

178 10 0
                                    


Hari ini adalah pelajaran penjas, jadi murid 11 ips B. Sedang berkumpul dilapangan seperti biasa, yang tidak biasa adalah pemandangan baru disamping mereka. Saat Khanza berkata  kalau dia lupa membawa baju olahraganya, kedua cowok itu dengan cepat memberikan seragam penjasnya untuk Khanza.

Khanza yang merasa canggung dengan situasi sekarang dengan cepat pula dia mengambil seragam sekolah Gerland. Lalu pergi saat Serkan menatapnya dengan sangar.

"Lo liat tatapan Serkan? Wah sungguh mematikan." bisik Farel mulai lagi.

Citra langsung menyikut perut Farel yang berada disampingnya.

"Jangan heboh!" ketus Citra geram.

Sontak Farel seketika terdiam.

Pak Gery guru penjas yang hari ini tugasnya mengajar kelas 11 ips b. pria itu kali ini Cukup senang ketika melihat ekspresi semangat yang ada diwajah anak muridnya. Begitu senang sampai dia rasanya ingin memberikan penghargaannya ke kelas 11 Ips b yang telah berubah. Dari yang membuat dia yang dulunya tidak suka. Sekarang ya lumayan lah dia cukup senang dengan perubahan ini.

Menepuk tangannya dua kali, Gery meniupkan pluit yang ada bibirnya.

mendengar suara pluit semua murid kelas 11  ips b. Mereka segera berlari ke arah pak Gery yang berada ditengah lapangan saat ini.

Khanza yang baru kembali dari kamar mandi juga langsung berlari.

dia sempat berhenti diantara Serkan dan Gerland yang sampai sekarang masih melototi satu sama lain dengan kesal.

Khanza meringis hingga akhirnya dia menarik tangan Gerland agar menjauh dari Serkan.

dan saat melihat kepergian mereka. Serkan melempar baju olahraganya itu ke atas lantai. Tak lama kemudian dia memungutnya dan pergi dari lapangan.

"Serkan!" panggil pak Gery membuat langkah Serkan terhenti.

"Izin sakit pak!" kata Serkan lalu pergi lagi. Padahal Gery belum memberi izin, hatinya tidak sanggup jika terus berada ditempat ini.

"Gue rasa Serkan sakit hati deh," bisik Farel.

yang didengar oleh Khanza. Cewek itu menjadi cemas sekarang, hatinya gelisah memikirkan Serkan yang sekarang entah ada dimana.

duduk di taman yang ada disekolah, tatapan Serkan kosong menatap pemandangan didepannya.

dia ingin melupakan kejadian tadi saat Khanza lebih memilih pemberian Gerland dari pada dirinya. Serkan tidak terima diperlakukan seperti ini, terlebihnya Khanza.

lagi-lagi hatinya merasakan sakit yang amat dalam.

"Gue boleh duduk disini?"

Serkan menoleh menatap gadis yang sudah duduk disampingnya. Dengan ekspresi biasa saja dia berkata.

"lo udah duduk." kata Serkan cuek.

Gadis itu tersenyum lalu mengulurkan tangan kanannya ke dekat Serkan.

"Gue Zhakia, murid kelas 12 Ipa B. Dan lo?"

Serkan hanya diam, menjawab pertanyaan Zhakia tidak penting menurutnya.

menarik tangannya kembali, Zhakia merapatkan bibirnya. Selang beberapa detik setelahnya, gadis itu kembali berkata.

"Gue gak percaya lo sekolah disini."  ucap Zhakia tidak percaya.

Setelah 3 minggu di skors dari sekolah hari ini dia kembali. Dan selama itu, dia bekerja sampingan menjadi pelayan ketoprak dan pertemuannya dengan Serkan hari itu mungkin telah menjadi takdirnya. Dan saat menyadarinya Zhakia merasa senang.

SERKAN[TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang