Jika yang lainnya sudah pada pulang kerumahnya masing-masing, beda dengan kelas 12 Ips B. Saat ini. Serkan sengaja memerintahkan agar mereka semua tidak pulang, karena Serkan akan memberikan tugas tambahan untuk mereka kerjakan. Tapi, sebelum itu semuanya harus tau tentang gimana cara mengerjakan soal yang akan dia beri nanti.
Demi mengajarkan ini ke mereka Serkan sampai lembur dan tidak tidur semalaman, Khanza melihat itu.
Gadis itu datang dengan membawa plastik yang berisi nasi uduk untuk teman sekelasnya.
Dan baru diatar dari rumahnya.
Bukan sok baik atau caper, tapi demi teman-temannya sukses. Khanza harus melakukan itu. Ya walau niatnya ini selalu saja buruk dimata mereka.
Buktinya saja, saat dia hendak membagikan nasi uduknya ke mereka. Semuanya menolak jika saja Serkan tidak memaksa mereka untuk menerimanya, mungkin hati Khanza pasti akan sangat terluka.
Sehabis makan, akhirnya mereka semua kembali pokus menatap Serkan yang sedang mengajarkan rumus kepada mereka semua.
Yang awalnya sempat kaget, saat Serkan si cowok kasar dan pemalas ternyata mempunyai otak yang cerdas juga. Setidaknya isi kelas mereka gak murid bobrok semua.
"Sampai sini kalian paham?" ketus Serkan bertanya.
Dia sudah kesal, hampir sejam mengajari teman-temannya. Tapi mereka semua otaknya apa memang udah bodoh dari lahir ya? Soal mudah menurut versi Serkan, tidak bisa dijawab dengan benar oleh mereka.
Bahkan Khanza? Dia kira gadis itu setidaknya juga sama pintar sepertinya. Tapi sama saja? Ah sial. Kalau begini caranya dia akan ikutan bodoh juga.
Mencoba untuk sabar, Serkan dengan perlahan mulai menjelaskan kembali rumus soal di papan tulis.
Hingga akhirnya mereka semua, ya walau sedikit setidaknya paham.
dengan kesal, cowok itu membanting spidol ditangannya ke atas meja. Kemudian mengambil botol Aqua dan meminumnya dengan kasar.
"Kalian jangan pulang. Sebelum kalian tau jawaban rumus soalnya!" tegas Serkan.
Membuat wajah lesu teman-temannya kini tampak terlihat jelasnya.
Otak mereka sudah lama tidak diasah, menjadi murid Ips otomatis guru jarang masuk dan gak peduli. Alhasil otak mereka kini menjadi tumpul.
Tersenyum lebar, berbeda dengan teman-temannya. Sepertinya Khanza mulai memahami rumus jawaban tentang soal yang diberikan Serkan.
Mengambil spidolnya lagi, sambil memukul dadanya pelan. Serkan menyuruh temannya agar pokus mendengarkan penjelasan untuk yang kesekian kali darinya.
Hingga akhirnya, pukul 5 sore. Baru satu rumus yang mereka pahami. Karena sudah lelah dan gondok juga, akhirnya Serkan memerintahkan mereka untuk pulang.
Bukan mereka yang mati muda, tapi Serkan yang terus di uji kesabaran dalam mengajari murid seperti teman-temannya.
Dulu Serkan terlalu bodoh amat, sehingga dia tidak melihat betapa bobroknya kelasnya ini.
"Hari ini kamu pulang kan kak? Papa nyariin..." Siska menutup mulutnya.
"Upss boong. Tapi aku yang terlalu merindukan kakak."
Setelah ada aba-aba pulang, Siska langsung menghampiri Serkan untuk mengajak cowok itu agar pulang ke rumah. Dirinya terlalu merindukan kakak tirinya yang akhir-akhir ini jarang pulang ke rumah.
Mengabaikan perkataan Siska, dengan ekspresi dingin Serkan memakai tasnya lalu pergi bersama dengan Khanza yang ikut mengejar Serkan.
Menghentakan kaki kanannya ke lantai, Siska dengan kedua tangannya yang terkepal dia bersumpah akan menghancurkan hidup Khanza dimasa depan.
![](https://img.wattpad.com/cover/232599630-288-k384937.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SERKAN[TAMAT✓]
Teen FictionCukup diam dan mengerti segalanya, hanya waktu yang dapat mengungkap siapa dirimu sebenarnya. No plagiat! Cerita murni ide authornya. Ceritanya Colab bersama dengan @SalmaBugis dan @Siqi_Naya Folow akun ini sebelum membaca. Okey!