"Baby ayo kita makan malam diluar!" ajak Gerland yang tadinya hanya memperhatikan Khanza bermain ponsel.
"Hem?" hanya itu balasan dari Khanza. Membuat Gerland langsung merebut ponsel milik Khanza, kemudian sepasang matanya bergerak menatap sesuatu yang ada diponsel Khanza.
Senyumnya melebar, melihat pacarnya yang berphoto di kedai makan sambil tersenyum lebar.
"Mau makan disini?" tanya Gerland dia juga penasaran dengan tempat yang pernah dikunjungi Khanza sebelumnya.
Ragu, tapi karena Gerland terus mendesaknya. Akhirnya Khanza mengiyakannya saja, sebelum itu dia meminta izin untuk bersiap-siap terlebih dahulu.
dan setelahnya mereka berdua berangkat ke tempat yang dimaksud Gerlan. Kedai Makan Andres tempat dimana Serkan bekerja.
Sesampainya mereka disana, lumayan. Tempatnya bagus dan pengunjungnya juga ramai, dari sini Gerland dapat menyimpulkan kalau rasa dan pelayanan di kedai itu bagus.
"Kamu disini sama siapa sebelumnya?" pertanyaan itu sangat menganggu pikiran Khanza.
Bagaimana bisa dia menjelaskan kalau dia selalu kemari untuk menemui Serkan?
"Aku kesini bareng Anis." ujar Khanza, mengatakan setengah kebenaran. Memang dia sering kemari dengan Anis, tapi dia tidak menjelaskan kenapa dia selalu ditempat ini. Untungnya, Gerland tidak bertanya soal itu.
cowok itu keburu menggandeng tangan Khanza kemudian mengajaknya masuk ke dalam.
dan disaat mereka masuk, Zhakia langsung menghampiri keduanya. Seketika manik Khanza membulat melihat gadis di depannya, itu kan yang bersama degan Serkan? Pikir Khanza sekarang.
"Selamat datang, tuan dan nyonya ingin memesan menu apa?" tanya Zhakia seraya memberikan note menu yang ada di tangannya.
"Menu andalan ditempat ini apa?" tanya Gerland sambil membalik buku menu ditangannya.
"Disini, ada Nasi goreng spesial. Kenapa sepesial? Karena nasi goreng dikedai ini beda dari yang lainnya. Setiap hari nasi goreng ini berada di urutan paling atas. Soal rasa? Tidak diragukan."
"Waw..." Gerland tersenyum seraya menutup note menu ditangannya.
"Kamu sangat pintar berbicara," puji Gerland, membuat Khanza kesal mendengarnya.
"Terima kasih tuan." balas Zhakia lembut lalu dia menyelipkan sejumput rambutnya ke belakang daun telingahnya.
"Baby kamu mau pesan apa?"
Khanza menghela napas berat, hingga tak lama kemudian dia menjawab.
"Terserah. Asal jangan Nasi goreng spesial!" sinis Khanza.
tersenyum, Gerland memberikan note menu ditangannya kembali ke Zhakia.
"Saya akan kembali sebentar lagi, permisi." pamit Zhakia lalu pergi meninggalkan meja Gerland dan Khanza.
Kamudian gadis itu berjalan ke arah dapur. dan langsung melaporkan pesanan mereka untuk segera dibuatkan. Dan disana dia melihat Serkan sedang membaca buku, sial kenapa dia berpikiran hendak menjahili cowok itu?
"Serkan, ada yang nyariin lo tadi!" pekik Zhakia berbohong.
Serkan mengerutkan keningnya tidak percaya.
lalu cowok itu kembali membaca buku ditangannya.
sialan! Serkan cerdik juga ternyata.
"Gue serius. Teman sekelas lo tadi katanya pengen ketemu!" seru Zhakia dengan ekspresi dapat dipercayai.
sehingga Serkan, dengan malas beranjak dari kursinya. Seperti kata Zhakia dia akan menemui teman yang di maksud gadis itu.
Dan saat dia hendak pergi menuju pintu, disana dia melihat Khanza bersama dengan Gerland.
Khanza yang sejak tadi mencari keberadaan Serkan langsung tersenyum.
walau dadanya sesak, Serkan tetap berjalan ke arah Khanza.
Dan tepat didepan Khanza cowok itu berkata.
"Lo kenapa cari gue?"
seketika manik Gerland membulat. Dia tidak mempercayai Serkan ada ditempat ini.
Khanza berdiri. Dengan cepat dia menggelengkan kepalanya.
Dari kejahuan Zhakia mengintip. meringis dia merasa kalau candaanya tadi akan membuat Serkan terkena masalah.
Gadis itu tidak tau kalau pelanggan wanita yang baru saja datang adalah teman sekelas Serkan.
Berlari dengan cepat, Zhakia ingin menarik tangan Serkan tapi sebelum itu tangannya ditarik lebih dulu oleh Serkan lalu memutarnya hingga membuat tubuhnya kini berada didalam pelukan Serkan.
"Lo ngibulin gue? Mau mati?!"
"Sumpah gue cuma bercanda! Gue gak tau kalau mbak ini tuh teman kamu!" jelas Zhakia, membuat cengkraman ditangannya sedikit melonggar. Hingga beberapa detik setelahnya Serkan menariknya dengan kasar.
melihat kepergian Serkan Khanza menerjapkan maniknya. Dengan ekspresi bingung dia kembali duduk dikursinya.
"Kamu, jangan bilang selalu datang ke tempat ini karena dia?" tanya Gerland mulai emosi.
Menatap cowok didepannya, Khanza menghela napas berat. Jika sudah ketahuan, maka tidak ada lagi yang akan dia sembunyikan.
"Aku pernah cerita kalau Serkan teman aku." cerita Khanza.
Dan Gerland meminta agar Khanza tidak meneruskan ucapannya. Nantinya dia akan merasa sangat kesal.
"Kita pulang. Jangan pernah datang ke tempat ini lagi!" tegas Gerland kepada Khanza.
sambil menarik tangan Khanza cowok itu membawa pacarnya keluar dari tempat yang ada Serkan disana. Menyesal dia sudah datang ke tempat ini, jika dia tau. Tidak mungkinlah dia akan datang apalagi membawa Khanza bersamanya.
Meratapi kepergian Khanza dan Gerland. Serkan menyentuh dadanya yang terasa sakit.
"Loh kok pergi sih mereka? Terus pesanannya mau digimanakan?" tanya Zhakia kesal, pelanggan tadi hanya meninggalkan uang saja. Untungnya, jadi mereka tidak dirugikan.
Sambil membawa makanannya lagi, manik Zhakia menyipit menatap Serkan yang tengah melamun.
"Entar kesambet hantu perawan lo kalau bengong muluh!" Zhakia menendang pantat Serkan dengan kakinya.
Berani sekali gadis itu?!
"Lo?!"
Zhakia menjulurkan lidahnya ke arah Serkan. Padahal sekarang dia sedang ditatap marah oleh sang empu yang punya pantat.
"Inget jangan buat kegaduhan nanti para pelanggan bakal kabur semua!" tutur Zhakia saat Serkan hendak membalas perbuatannya tadi.
dan karena perkataannya tadi, Serkan hanya mendorong pelan kepala Zhakia. Lalu cowok itu pun pergi untuk kembali membaca.
menatap kepergian Serkan, satu tangan Zhakia bergerak menyentuh kepalanya. Lalu dia tersenyum lebar.
tak lama setelahnya, Zhakia berlari-lari kecil mengejar Serkan.
TbC.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERKAN[TAMAT✓]
Teen FictionCukup diam dan mengerti segalanya, hanya waktu yang dapat mengungkap siapa dirimu sebenarnya. No plagiat! Cerita murni ide authornya. Ceritanya Colab bersama dengan @SalmaBugis dan @Siqi_Naya Folow akun ini sebelum membaca. Okey!