BAB|36

154 13 0
                                    


Setelah kejadian tadi Serkan lebih memilih menjaga jarak dari Khanza, gadis itu sudah sangat melukai perasaannya dan sekarang sudah jam pulang sekolah, Serkan sedang berjalan di trotoar tujuannya hanya satu tempat dia bekerja.

Serkan berjalan dengan pikirannya selalu saja ke gadis bernama Khanza, Serkan bisa gila kalau gadis itu selalu saja muncul di pikirannya.

"Hai!" sapa seseorang dari samping Serkan.

"Kh-" ucapan Serkan menggantung saat melihat gadis di sampingnya bukan yang dia harapkan, sedangkan Zhakia Mengerutkan dahi bingung.

"Lo lagi nunggu orang?" tanya Zhakia seraya menoleh kebelakang, dia mengikuti ke arah mana Serkan menatap.

Menghela napas, Serkan kembali menatap lurus didepannya. Kemudian dia berjalan, dengan diikuti Zhakia dari samping.

pertanyaan gadis tadi diabaikan, sengaja. karena tidak terlalu penting untuknya, dan dulu juga Khanza sering dia acuhkan seprti dia mengacuhkan gadis disampingnya.

"Hmm, lo mau kemana?"

Zhakia, sempat meringis saat dia mengingat pertanyan bodoh darinya tadi. Ya  pasti Serkan akan pulang ke rumah. Kecuali jika cowok itu bekerja, sepertinya.

Serkan menghentikan langkahnya, melihat gadis disampingnya itu banyak omong seperti Khanza.

lagi-lagi dia menyamakan Zhakia dengan Khanza.

"Jangan campuri kehidupan gue."

"Tapi gue cuma nanya doang!"

"lo kerja?"

Tidak ada jawaban dari Serkan melainkan dia yang ditatap dengan seram oleh adik kelasnya. Zhakia kembali bersuara.

"Lo kerja kan?" tebaknya lagi.

"Apa masalahnya sama lo?" sinis Serkan tidak suka.

"Gue? cuma mau tau doang." balas Zhakia santai.

"kenapa lo pengen tau urusan gue?" tanya Serkan dingin.

"karena gue tertarik sama lo." sahut Zhakia.

Membuat Serkan terdiam sejenak, tak lama kemudian cowok itu berjalan mendekati Zhakia, membuat cewek itu ikut mendekati Serkan.

"Apa maksud lo?"

Zhakia berjinjit, sedetik setelahnya sudut bibirnya bergerak membuat seringaian, dan bersamaan dengan seringaian itu tubuh Serkan melayang ke udara kemudian menghantam aspal dibawahnya.

"Ahk!" pekik Serkan merasakan pinggangnya seperti mau patah.

"Minggu depan lo gue tantang gelud sama gue! Gimana?"

Serkan masih meringis kesakitan, tapi Zhakia malah pergi setelah menantangnya.

sialan! Gadis itu memiliki tenaga super hingga bisa membantingnya seperti tadi.

Duduk kemudian meluruskan kakinya, manik Serkan menajam saat melihat Zhakia melambaikan tangannya kebelakang.

dasar gadis sok keren! Pikir Serkan saat mendeskripsikan gadis yang tengah berjalan santai saat ini.

tertawa pelan, Serkan kembali meringis. Saat dia hendak berdiri pinggangnya terasa bendenyut.

Dan saat Serkan sudah berdiri, dia melihat mobil sport melintasinya. Ada Khanza bersama Gerland di dalamnya.

matanya sempat bertemu dengan mata Khanza.

Tiba-tiba hatinya kembali sakit. Dulu saat pulang sekolah, mereka selalu bersama. Setelah itu mereka pergi ke tempat kerja bersama-sama. Khanza juga sering membantunya bekerja. dan saat mengingat momen-momen tersebut Serkan merasa sangat terluka.

SERKAN[TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang