Jam pulang sekolah akhirnya tiba. sejak tadi, Serkan yang dulunya berharap bel sekolah lebih lama. Kini cowok itu berharap agar waktu berlalu dengan cepat, bukan apa. Sejak tadi Khanza terus mengusiknya! Bahkan ancamannya akan melaporkan gadis itu ke polisi. Ternyata, diabaikan oleh Khanza, gadis itu pintar karena ancaman Serkan hanya sekedar ucapan saja. Karena itu dia sangat berani mengusik hidup cowok disampingnya ini.
Buru-buru keluar dari kelas, Khanza yang melihat itu segera mencekal tangan Serkan untuk menahan agar cowok itu tidak pergi.
"Eh, kamu mau pulang?" pertanyaan bodoh yang keluar dari mulut Khanza, dan lihat lah Serkan hanya memutar bola matanya malas dan segera pergi keluar dari kelas.Meninggalkan Khanza yang sedang merengut sekarang.
Lalu melihat Siska yang mengejar Serkan dari belakang.
"Kak Serkan tunggu! aku pulang bareng kamu ya?" Siska memeluk Lengan Serkan tanpa izin.
Dengan cepat sang pemilik lengan langsung menghempas tangan ringan Siska yang dengan mudahnya lengket di tangannya.
Kemudian menatap Siska dengan datar, kedua tangannya bersembunyi di saku celana bahannya.
"Minggir lo!" ketus Serkan mengusir Siska.
Menggeleng, Siska menyeringai jahat.
"Aku cemburu tau gak kak, sikap kakak beda ke gadis bernama Khanza itu!" cetus Siska kesal. Lihat saja, Serkan bukannya membalas ucapannya. Lagi dan lagi, dia mengabaikan Siska.
"Aku ramal kalian tadi pasti bertengkar?" Farel, yups dia yang berbicara sekarang adalah Dilan jadi-jadian yang suka ngeramal sesuatu yang memang sudah terjadi.
Membuat Siska geram, lalu melampiaskan rasa kesalnya ke Farel yang tidak bersalah.
Hanya karena dia meramal, sekaranag dirinya malah di pukul-pukul dadanya dengan kedua tangan Siska yang mungil.
"Aa...ah!" desah Farel, saat dadanya dipukuli oleh Siska.
Mendengar desahan Farel, Siska menghentikan aksinya dan beralih mendorong cowok itu.
"Minggat sana lo! Nyebelin!" pekik Siska kemudian berjalan cepat meningalkan Farel yang sedang mengelus-elus dadanya.
"Wah, jadi seperti ini rasanya dipukul-pukul dadanya sama cewek? Wokeh!" teriak Farel heboh sendiri.
"Bisa jadi bahan untuk cerita gue ni!" serunya lalu dia mulai membuka buku catatannya dan menuliskan sesuatu disana.
****
Membuka kancing seragam sekolahnya, Sambil berjalan Serkan yang tadinya memakai seragam sekolah, sambil berjalan dia melepas kancing kemeja sekolahnya dengan satu tangan. Setelah itu mengangganti pakaiannya dengan kemeja kotak-kotak berwarna hitam. Dia juga mengambil topi kemudian memakainya.
Saat dia sedang berjalan sambil mendengarkan musik dari earphonenya. Sudut pupilnya tanpa sengaja melirik nenek-nenek pemulung yang sedang kesusahan mendorong gerobaknya untuk di pindahkan ke tempat lain yang disana lumayan banyak botol bekas berserakan.
Manarik topinya kebawah, dengan kedua tangannya dia tarik kemudian menggulung kemejanya hingga sebatas lengan. Serkan mendorong gerobak nenek-nenek itu dari belakang.
Setelah itu dia langsung pergi begitu saja, padahal belum lagi nenek-nenek yang dia tolong mengucapkan Terimakasih. Tapi cowok itu? Malah minggat duluan.
Membersihkan debu di telapak tangannya, Serkan dengan wajah tenang kembali menurunkan lengan kemejanya.
Dia kembali berjalan, menuju kedai tempat kerjanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SERKAN[TAMAT✓]
Fiksi RemajaCukup diam dan mengerti segalanya, hanya waktu yang dapat mengungkap siapa dirimu sebenarnya. No plagiat! Cerita murni ide authornya. Ceritanya Colab bersama dengan @SalmaBugis dan @Siqi_Naya Folow akun ini sebelum membaca. Okey!