BAB|31

193 10 0
                                    

Setelah semua kostum terjual habis. Walaupun dengan ide gila Farel, cowok yang menjadi korban kini merasa lelah, hingga cowok itu langsung berjalan masuk ke dalam lingkungan sekolah.

 Tetapi saat dia berjalan, tanpa sengaja dia melihat sesuatu pemandangan di depannya. Dan itu sangat menganggu penglihatan Serkan. Dia merasa risih melihat sepasang kekasih itu sedang berpelukan di tempat umum seperti ini. Tetapi tunggu sepertinya dia seperti mengenal gadis dengan kostum kelinci itu.

Dan saat dia mengingat ulang, seketika maniknya membesar. Sambil berjalan cepat dia berteriak."Khanza!" pekik Serkan terkejut, yang membuat dia yakin kalau gadis itu Khanza adalah sepatu yang dipakai oleh gadis itu, sangat mirip dengan yang dipakai Khanza.

Serkan berjalan cepat dengan mengepalkan kedua tangannya. Hingga membuat jari kuku-kukunya memutih, serta urat-urat di tangan dan lahernya terlihat menonjol yang menandadakan jika cowok itu sedang marah. Sepertinya Khanza diganggu oleh pemuda hidung belang.

dan saat dia sampai di dekat dua orang yang sedang berpelukan. dengan cepat kedua tangannya bergerak, memisahkan mereka. Membuat keduanya kaget dan sedetik kemudian Serkan langsung melayangkan bogeman kepada cowok yang berani menggoda Khanza.

 BUGH!

menepis noda darah disudut bibirnya, Gerland menatap Serkan tidak percaya.

"You crazy?!" pekik Gerland memaki Serkan.

walaupun Serkan lemah dalam menggunakan bahasa Inggris. Bukan berarti dia tidak mengerti dengan umpatan pria dihadapannya ini.

kesal, hingga rasanya Serkan ingin memusnahkan Gerland. Cowok itu kembali melayangkan bogemannya.

Tapi aksinya terhenti saat Khanza tiba-tiba berdiri didepan Gerland. Lalu menatap Serkan dingin, dan ini baru pertama kalinya dia ditatap dingin oleh Khanza.

"Minggir! Lo gak perluh baik ke setiap orang. Dia udah meluk lo!"

menarik napasnya dalam-dalam. Khanza mencoba menyiapkan mentalnya untuk memperkenalkan pacarnya ke Serkan. Tapi kenapa? rasanya dadanya sangat sesak.

 "Serkan udah..." ujar Khanza takut lalu menahan lengan kekar Serkan.

"Gak! gue gak akan berhenti ni cowok udah berani kurang ajar sama lo!" geram Serkan yang ingin kembali memukul Gerland.

"Serkan stop!" teriak Khanza Marah lalu mendorong tubuh Serkan kuat. Membuat tubuh Serkan menjauh darinya.

Lagi, Serkan menatap Khanza tidak percaya.

 Dengan napas memburu Serkan kembali melihat kearah Khanza dan juga Gerland.

"Kenapa gue harus stop? Lo gak liat tadi tuh cowok kurang ajar sama lo?!" bentak Serkan tidak habis pikir dengan gadis dihadapannya ini, sudah jelas-jelas tadi cowok berengsek ini memeluknya tetapi masih saja tidak melindunginya.

 "Dia gak kurang ajar Serkan, dia..." Khanza mengantung ucapannya membuat Serkan semakin penasaran.

"Dia siapa?" tanya Serkan yang kini memegang kedua pundak Khanza dan menatap gadis di hadapannya dengan tajam.

"Tangan lo jauh-jauh!" Gerland menepis tangan Serkan. Lalu beralih merangkul tubuh Khanza, cowok itu meyeringai jahat.

Serkan memiringkan kepalanya, menatap Khanza dengan ekspresi kebingungan.

Tersenyum lebar, Khanza berkata.

 "Dia... Pacar aku."

Dia pacar aku...

Dia pacar aku...

Dia pacar aku...

perkataan Khanza barusan terus terulang-ulang dipikiran Serkan. Hingga sepasang kakinya bergerak mundur kebelakang.

SERKAN[TAMAT✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang