Lita berhenti didepan kelas Serkan, lalu tersenyum bahagia setelah melihat putra tirinya itu dibebaskan dari penjara. Erlond suaminya, tadinya cemas dan hendak menyewa pengacara, tapi setelah mendengar Serkan dibebaskan. Suaminya untuk sejenak bisa bernapas dengan lega. Walau hubungan mereka sangat renggang dari dulu hingga sekarang.
Lita tidak marah, jika Serkan bersikap kasar dengannya. Karena dia tau statusnya cuma perusak hubungan diantara papa dan anak itu. Ditambah hubungan Serkan dan putranya tidaklah baik. Perasaan bersalah kerab kali menyerangnya. Dan dia tidak bisa meminta maaf langsung kepada Serkan.
Putra tirinya itu terlalu dingin dengannya. Karena itu Lita tidak berani hanya sekedar menyapa Serkan. Dia tidak mempunyai nyali besar untuk melakukannya.
"Hai Bu Lita!" tegur bu Mawar guru bahasa Inggris yang hendak masuk ke kelas 12 IPS B. Untuk mengajar, dan saat melihat atasannya berdiri di depan kelasnya Mawar segera menegur Lita.
Tersadar, Lita langsung merubah ekspresinya. Kedua sudut bibirnya melengkung ke atas.
"Hai juga Bu Mawar." Lita mundur dua langkah untuk memberikan ruang lebih agar Mawar bisa masuk ke dalam.
Serkan yang tadinya lagi berbincang-bincang dengan Khanza. Dan setelah mendengar suara Lita, cowok itu seketika berjalan untuk menghampiri ibu tirinya.
Melihat kepergian Serkan semua pasang mata segera menatap ke arah Serkan. Lita yang melihat itu menjadi gugup sehingga dia jadi salah tingkah.
Menatap Lita lama, selang beberapa menit setelahnya Serkan membantu Mawar membawakan tas dan juga buku yang tadinya ada ditangan wanita. Hingga Serkan pergi sambil memebawa barang-barangnya.
Setelah Serkan masuk, Mawar meminta izin untuk mengajar. Dan dengan senang hati Lita memberikan izinnya, mengingat tatapan Serkan tadi seketika dadanya terasa sesak.
Keluarganya terlalu egois, karena telah merebut satu-satunya orang yang hanya Serkan miliki.
Papanya, rumah dan juga nama keluarganya.
Memukul dadanya pelan, Wanita itu merasakan dadanya semakin sesak. Dia telah melakukan dosa besar, tidak seharusnya dia memisahkan anak dengan ayahnya.
Akhirnya dengan ekspresi sedih Lita segera pergi, untuk melihat kelas lain.
Sementara didalam kelas, Khanza yang sedang membacakan teks cerita dengan menggunakan bahasa Inggris begitu lancar hingga seluruh kelasnya bertepuk tangan tidak percaya.
Bu Mawar juga turut memuji Khanza yang pintar berdialog dengan menggunakan bahasa Inggris berbeda dengan Serkan. Walau cowok itu pintar dalam segalah hal, satu yang harus kalian tau. Serkan sangat membenci pelajaran Bahasa Inggris menurutnya bahasanya terlalu berbelit dan tulisan dengan omongan sangat berbeda. Ah ribet pokoknya, jadi Serkan tidak menyukainya.
"Wah kamu pandai sekali berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris?" puji Bu Mawar.
Baru ini dia menemukan murid yang selancar Khanza saat berbicara dengan menggunakan bahasa Inggris.
"Saya dari kecil tinggal di Amerika ikut Mother dan sekarang Saya ikut papa karena my Mother sudah meninggal." cerita Khanza seketika kelas Hening.
Serkan mengerutkan keningnya tidak percaya.
"Maaf ibu gak tau." sesal Mawar.
Khanza menggerakan tangannya ke kanan dan kekiri. Senyumnya ikut ikut melebar, sorot matanya menunjukan jika gadis itu sangat sedih saat berbicara mengenai ibunya.
Mawar dapat mengerti.
"It's ok. I am Fine Mis."
Mendengar ucapan Khanza, Mawar segera menyuruh agar gadis itu kembali duduk. Kemudian akan memberikan tugas kepada anak muridnya, karena sepertinya suasana ngajar mengajarnya sedikit canggung karena perkataannya tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERKAN[TAMAT✓]
Teen FictionCukup diam dan mengerti segalanya, hanya waktu yang dapat mengungkap siapa dirimu sebenarnya. No plagiat! Cerita murni ide authornya. Ceritanya Colab bersama dengan @SalmaBugis dan @Siqi_Naya Folow akun ini sebelum membaca. Okey!