Semuanya saling menggerutu kesal, tatapan mereka semua sinis menatap Khanza. Gadis itu! Ah sialan mereka ingin memakinya tapi Serkan selalu saja disekeliling Khanza."Ini, Amar lo ulang lap kacanya!" perintah Serkan yang sedang menatap kaca didepannya.
Amar yang tadinya hendak pergi untuk melakukan tugas lain, seketika kembali untuk mengelap kaca seperti yang di perintahkan Serkan.
"Mau dibersihin juga kalau penghuninya hewan semua susah!" cibir kelas lain, saat melihat kelas 12 Ips B. Yang terkenal kotor kini tengah bersih-bersih.
Mendengar itu, Desta Tidak terima. Yang benar saja dia dan teman-temannya di katain hewan.
"Sialan lo. Untung cewek kalau gak!" cowok kelas lain berdiri di belakang Rara, kelas 12 Ipa A.
"Lo mau apa?" tanya Danis, teman cowok Rara.
"Baku hantam ayok!" teriak Desta, ngajak gelud.
Tertawa meremehkan, Danis melangkah mendekati Desta. Lalu cowok itu berkata.
"Ayok!"
Hampir tonjok-tojokan, Khanza yang melihat itu lantas mendorong tubuh Serkan. Menyuruh cowok itu itu mengakurkan Danis dan Desta.
Khanza memberi kode, untuk Serkan memisahkan mereka berdua. Jangan sampai bertengkar dan membuat keributan.
Awalnya, Serkan sangat malas. Tapi dorongan dari Khanza membuatnya sangat terusik sehingga cowok itu pun akhirnya mendorong kedua pundak Danis dan Desta bersamaan.
Dengan muka malas, Serkan berkata.
"Jangan buat gue turun tangan!"
Jika orang lain yang berkata seperti itu, mungkin beda endingnya. Tapi ini? tidak. Danis dan Desta masih ingin hidup seratus tahun lagi. Mereka tidak ingin cari ribut dengan Serkan.
"Faktanya kalau kotoran mah kotoran aja, mau lebih unggul dari kami. Mana bisa!" cibir Rara kembali.
Memang ya tuh mulut minta di remes. Enteng banget ngomongi kelas 12 Ips B itu kotoran.
Ingin berlari ke arah Rara, Khanza tubuh gadis itu melayang ke udara. Saat tangan Serkan menahan perutnya.
"Biarin aku yang remas mulutnya itu!" jerit Khanza geram.
Mendorong kening Khanza, Serkan berkata.
"Lo yang nyuruh gue untuk misahkan mereka. Sekarang lo yang mau cari ribut?"
Khanza mengembungkan kedua pipinya. Wajahnya memerah menahan marah.
"Dia keterlaluan." balas Khanza sengit.
Semua temannya langsung terdiam.
Serkan mengambil alih berdiri di depan Khanza. Lalu menatap tajam Rara.
Yang ditatap sedikit menciut nyalinya.
"Peringkat tahun ini, kelas 12 Ips B. Yang akan jadi juaranya!" kata Serkan membuat janji.
Rara dan kelas lain tertawa mengejek. Juara? Jangan ngacoh! Bahkan kelas 12 Ips B, tidak pernah mendapatkan peringkat apapun. Tunggu, ada. Tapi sebagai murid paling bodoh!
"Mimpi kale!" Danis tertawa.
Serkan langsung menatapnya dengan tajam. Seketika tawa Denis lenyap dengan tatapan Serkan yang membuat bulu kuduknya meremang.
Semuanya bergeming.
Serkan melipat kedua tangannya diatas dada.
"Kalian liat saja, kelas kami akan lebih unggul dari kelas kalian!" tandas Serkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERKAN[TAMAT✓]
Teen FictionCukup diam dan mengerti segalanya, hanya waktu yang dapat mengungkap siapa dirimu sebenarnya. No plagiat! Cerita murni ide authornya. Ceritanya Colab bersama dengan @SalmaBugis dan @Siqi_Naya Folow akun ini sebelum membaca. Okey!