Hujan hari itu, jatuh semakin deras. Aku menatap David dalam-dalam yang kini tengah menangis. Air matanya luruh karena air hujan.
"Aku sayang sama kau, Uli," katanya nyaris tak terdengar.
Aku menghela napas panjang. Berpura-pura seperti orang kuat yang pantang dengan kata tangis.
"Jalan kita masih panjang, Dav. Enggak sampai sini aja. Nanti setelah kita lulus, kita pasti ketemu sama orang baru. Ya kan?" kataku meyakinkannya.
Dia tampak menggeleng kemudian berucap, "Mau ketemu sama orang baru sekalipun, perempuan kayak kau enggak bakalan ku temui dua kali," katanya.
Dia meraih tanganku.
"Trust me. Kau pasti menemukan orang yang lebih baik dari aku," kataku kemudian mengeratkan genggamannya.
Hujan yang jatuh, seakan-akan langit bersedih untuk kami berdua.
David segera menarikku ke dalam dekapannya yang hangat. Dia memelukku dengan sangat erat, seolah-olah ia tak mau melepaskanku kapanpun.
David mengusap pipiku yang di basahi air mata dan hujan. Mungkin esok nanti, aku akan merindukan sentuhan ini.
Ku pejamkan mata ini, dan kau tau apa yang terjadi selanjutnya? David mengecup bibirku sekilas.
Aku menatap matanya dengan pupil yang melebar. Setelah kecupan itu berakhir, dia tersenyum kecut. "Terima kasih," katanya pelan.
Buru-buru aku membuang pandanganku. "Ku antarkan pulang?" tawarnya. Aku segera menggeleng.
David menyalakan mesin motornya. "Jaga dirimu baik-baik. Aku pulang," katanya kemudian membawa motornya pergi dari sana.
***
~BECAUSE OF FATE~
Because of fate yang berarti 'Karena takdir'. Ini kisah tentang Rouli atau yang sering di panggil Uli. Cerita ini lebih condong ke arah orang tua, pendidikan dan kisah anak remaja.
Ngomong omong, kau tau dari mana cerita ini? Boleh aku mengetahuinya?
Tekan bintang di bawah, dan semoga kau suka cerita ini!🦋
Note: Jika suka maka baca, jika tidak maka tinggalkan. Saya yakin, seburuk-buruknya cerita, pasti akan ada penikmat cerita tersebut. Dan semoga, kamu merupakan penikmat cerita ini

KAMU SEDANG MEMBACA
Because of Fate [END]
Teen Fiction"Kalau memang perbedaan antara kita berdua menjadikan kontra sama Bapakmu, aku nggak masalah, Uli. Apapun yang terjadi nanti, kita tetap jalani berdua. Akhirnya gimana, kita serahin ke Tuhan," kata David. "Tuhanku, atau Tuhanmu?" tanyaku. David dia...