CHERYL [END]

1. | Awal.

Welcome di cerita CHERYL👐

Pembaca baru or pembaca lama?

Sebelum membaca, vote terlebih dahulu ya.

Nemu cerita Cheryl dari mana?

Jalur apa?

JANGAN LUPAA!

☆        ✉           ⎙ㅤ     ⌲
ˡⁱᵏᵉ  ᶜᵒᵐᵐᵉⁿᵗ    ˢᵃᵛᵉ    ˢʰᵃʳᵉ

Helm fullface yang menutupi kepalanya kian terbuka menampilkan sosok wajah yang hampir terbilang cukup sempurna.

Surai ombrenya berterbangan seiring dengan angin yang datang.

Gadis itu membawa rombongan di belakang yang bisa di bilang sebuah Geng motor yang akan menguasai sekolahan barunya.

Tapi, dengar-dengar ada geng motor lain yang menguasai SMA Veldarozx.

Suara langkah kaki yang melangkah lebih jauh masuk ke dalam, menjadi pusat perhatian. Mereka sama-sama memakai jaket kulit berwarna hitam dengan logo geng yang berada di belakangnya. Kaca mata hitam tak lupa.

Jelas ketua geng motor itu berada di depan untuk memimpin. Ketua itu lain tak lain adalah Cheryl zaqilla wiramadja.

Memakai topi kebalik dengan mulut yang sibuk mengunyah permen karet yang masih terasa.

Karna menjadi pusat perhatian yang sangat ramai, sudah terdengar sampai ke penguasa SMA ini.

Geng Reveelix sudah turun tangan di lapangan menyambut kedatangan Rival yang katanya ingin merebut kekuasan yang di milikinya tersebut.

Saat kedua ketua saling berhadap-hadapan dan melempar pandangan tajam, disitulah ada dua jantung yang berdebar semakin kencang.

Mengapa Cheryl merasa familiar melihat kedua mata laki-laki yang kini berada di hadapannya?

Entah, itu perasaan dia saja mungkin.

"Tidak usah datang jika ingin merebut. Kekuasan sekolahan ini sudah milik Reveelix. Meskipun Delvaroz jauh berada di atas kami, tapi tetap saja kekuasaan ini hanya kami yang pantas mendapatkannya."Suara lantang milik laki-laki itu terdengar. Laki-laki yang berpostur tinggi, cool, tampan yang biasa di sebut dengan panggilan Derren.

Cheryl membuka kaca matanya, lalu beralih menatap laki-laki itu dengan penuh aura keseriusan.

"Kalian tidak bisa sepenuhnya mengambil kekuasaan disini. Pemilik SMA Veldarozx adalah Ayah gue. Jadi gue berhak untuk menguasai sekolah ini."