Serombongan murid laki-laki yang masih terbalut seragam sedang berkumpul di Warma. Warma atau Warung Rumah adalah sebutan untuk sebuah rumah yang di depannya terdapat warung dan posko untuk bersantai, sekaligus juga merupakan markas sebuah geng bernama Quarlesi. Di bangun di atas tanah yang di beli oleh Quarlesi angkatan pertama dengan kerja keras mereka. Letaknya tepat di pojok jalanan. Membuat tempat ini jarang dilewati.
Mirip rumah mafia, namun tidak terlalu besar. Bedanya di warma mereka tidak menyembunyikan barang ilegal apapun. Terdapat spanduk besar berlambang 'Quarlesi' di depannya. Mempunyai ruangan selayaknya rumah biasa, ruang makan, ruang bersantai, ruang olahraga dan lain lain.
"Gue udah cek jadwal. Guru-guru pada rapat besok. Kita bisa adain perekrutan anggota baru," kata Vian. "Gimana menurut lo, Sa?"
Aksara, pria yang sedang bermain billiard itu mengangguk kecil. Ia memberikan stik billiardnya pada pria lain dan kemudian duduk di sofa sebelah Ray. "Kumpulin semua anak-anak. Jangan sampe ada yang gak dateng."
"Ashiappp." Vian memberi hormat pada Aksara.
"Oh iya, malam ini ada kerjaan di Hotel Abison. Cuma butuh 20 orang. Lo pada ikut gak?" tanya Doel.
"Gue ikut," ucap Kevin. Pria itu tipe yang sangat irit bicara. Rasanya bicara itu seperti berbayar baginya.
"Gue juga ikut deh. Lumayan buat nyari cewek." Figo menyengir lebar.
"Cewek pala lo! Itu acara ulang tahun anak umur 7 tahun. Mau lo embat juga?" ucap Doel tidak santai.
"Doel, abis putus lo ya sama Manda?" Pertanyaan Vian membuat Doel langsung menoleh.
"Kok lo tau?" tanya Doel terheran-heran. Baru saja ia putus semalam. Ia bahkan belum memberitahu siapa-siapa.
"Apa yang gue gak tau?" sombong Vian. "Bukan koneksi Quarlesi namanya kalau berita se-hot ini gue gak tau."
"Tau dari mana lo, Yan?" Ray ikut bingung. "Wah tiati lo, Doel. Jangan jangan rumah lo di pasang CCTV sama Vian buat ngintipin lo."
"Sembarangan. Ngapain juga ngintipin Doel. Mendingan ngintipin Bu Ratna, si guru baru itu," kata Vian bercanda. Bu Ratna, guru baru matematika yang baru saja selesai menuntut ilmu di perguruan tinggi. Perawakannya masih seperti anak SMA. Membuatnya sering di goda anak anak muridnya. "Gue tau dari instagram lo yang belom di log out dari HP gue."
Doel langsung teringat tiga hari yang lalu ia sempat memasukkan akun instagramnya ke ponsel Vian. "Lo baca, Yan?" tanya Doel.
Vian cengengesan tak jelas. "Baca dong. Lo di kata-katain playboy, kan, sama Manda?"
"Emang bener," komentar Kevin membuat teman temannya tertawa. Jarang sekali Kevin mau berkomentar soal ini. Ini disebut kejadian langka.
"Uang kas udah cukup?" tanya Aksara.
"Kurang dikit lagi. Tiga atau empat kerjaan lagi kayaknya udah cukup," balas Figo.
"Usahain secepatnya. Gue mau tahun ini kita buat acara dua kali," kata Aksara.
"Oke, bisa di atur."
"Kita mau rekrut berapa orang, Sa?" tanya Ray.
"Tiga puluh sampe empat puluh. Tergantung orang orangnya."
"Gak ke dikitan, Sa? Senior kita keluarnya hampir 60 orang," ucap Horas yang baru saja kembali setelah makan di warung depan. Tangannya di penuhi jajanan. Pria itu mendengus kesal. Belum sampai sedetik ia duduk, jajanan di tangannya sudah merambat merajarela.
"Kita gak butuh banyak anggota. Yang penting bisa diandelin," jawab Aksara. "Kapan rapat gurunya?"
"Setelah istirahat pertama. Ada kemungkinan satu jam pelajaran sebelum istirahat kita jam kosong," kata Vian.
"Oke. Pas istirahat kumpul di lapangan," ucap Aksara. Pria itu lalu menghidupkan sebatang rokok yang terjepit diantara jari telunjuk dan jari tengahnya. "Gue harap semuanya berjalan dengan lancar."
--INTI QUARLESI
1. Aksara Archernar, sosok yang paling diingat ketika nama 'Quarlesi' dibicarakan. Ketua geng yang sangat di segani oleh murid murid SMA Cahaya. Jangan pernah coba main-main dengannya, apalagi jika menyangkut Quarlesi.
2. Ray Pradika, wakil ketua Quarlesi. Orang terjail diantara semuanya. Paling senang kalau menertawakan teman yang sedang kesusahan. Tapi ketika berada di area pertempuran, dia siap berdiri tegak disebelah Aksara.
3. Kevin Dirgantara, otak dari Quarlesi. Sikapnya dingin dan irit bicara. Parasnya tampan, menjadikannya sebagai salah satu most wanted sekolah.
4. Figo Novanto, pemegang keuangan Quarlesi atau disebut bendahara. Paling gercep kalau soal uang. Uang kas hilang seribu aja pasti dia tau. Tapi kalau hitung-hitungan soal pelajaran jangan ditanya. Udah angkat tangan duluan.
5. Vian Atmaja, koneksi Quarlesi. Semua berita up to date tentunya dari dia. Punya banyak jaringan diluar sekolah.
6. Doel Ardiansyah, bagian marketing atau pemasaran Quarlesi. Pria asal Betawi ini paling ahli untuk meyakinkan seseorang. Sampai-sampai kelebihannya dipakai sekaligus untuk menjadi playboy. Doel itu anak yatim, ayahnya meninggal karena sakit. Dia tinggal dengan ibu dan 2 adik perempuannya.
7. Horas Nababan, pria Batak dengan cara bicara yang kasar. Mempunyai tampang yang garang. Penjaga keamanan dan ketertiban Quarlesi. Tapi kalau sudah kenal beda cerita. Memegang prinsip boru ni raja, menghormati setiap perempuan, terutama perempuan yang sama ras dengannya. Tapi ada satu kebiasaannya. Menggoda perempuan.
.
.
.
.
.
.
Hola holaaaa....
Cerita Aksara di republish nih soalnya kemarin error gitu. Gak tau juga kenapa.
Lanjut ya ke part 1.
Jangan liat dari prolog doang. Kali aja suka :)
KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA (PRE-ORDER)
Romance[PEMESANAN NOVEL BISA MELALUI SHOPEE ANDROBOOKS] Rembulan Aldera. Bernasib sial karena harus berurusan dengan ketua geng sekolahnya, Aksara Archernar. Karena kesalahannya melempar Aksara dengan sepatu, membuatnya harus menanggung malu akibat perbuat...