06. Tidak Suka

43.9K 3.6K 36
                                    

Balas dendam membuat kita masuk dalam kebodohan.

-Rembulan Aldera-

***

Aksara tengah duduk santai di Warma sambil menikmati semangkuk mie goreng. Ia sudah mengganti baju seragamnya dengan kaos hitam polos. Rambutnya juga sudah kering di terpa angin saat di jalan.

"Sa." Panggilan Horas tidak di gubris Aksara. Pria itu memang sedang makan, tapi pikirannya entah sedang apa. Dari wajahnya tampak Aksara sedang memikirkan suatu hal.

"Woi, Sa! Lamunin apa lo? Pacar baru lo yang abis lo cium?" Pertanyaan Vian berhasil membuat Aksara menoleh. Gosip yang Bulan ucapkan tentu saja dengan sekejap sudah tersebar sampai ke telinga Quarlesi. Bulan, gadis yang sudah resmi menjadi pacar baru Aksara, sekaligus pacar pertamanya. Memang dialah yang dari kemarin terus memenuhi pikiran Aksara.

"Aku punya pacar, pacarku yang baru." Doel bernyanyi di sebelah Aksara.

"Tak suka marah apalagi selingkuh," sambung Ray.

"AZZZEKK AZZEKKK JOS!" Seru Doel.

"Langganan FTV mana lo berdua?" tanya Horas penasaran.

"SCTP dong. Nyak gue paling demen tuh sama yang begituan," kata Doel.

"Bilang aja lo juga demen," cibir Ray.

"Main billiard yok, Go," ajak Ray. "Yang kalah traktir makan."

Figo yang merasa tertantang langsung berdiri. "Ayok. Siapa takut," ujar Figo dengan semangat. Kalau sudah soal traktir makan pasti Figo tidak akan menolak.

Ray merangkul Figo. "Kuy!" Kedua pria itu lalu pergi.

"Yang kalah traktir gue juga!" teriak Horas.

Figo dan Ray berhenti berjalan. "Siapa tuh yang ngomong, Ray?" tanya Figo pura-pura.

"Gak tau, Go. Siapa ya?" Ray juga berpura-pura.

"Hihhhh!" Figo mengusap lengannya. "Warma kok jadi ada penghuninya sih."

"Woi kurang ajar! Sembarang ngatain gue," teriak Horas tidak terima.

"Udahlah, Go. Jangan lama-lama di sini nanti diganggu." Figo dan Ray lanjut berjalan sambil cekikikan karena melihat wajah Horas yang kesal.

Kevin menggeser kursinya mendekat ke Aksara. "Sa, bener tuh cewek pacar lo?" tanyanya.

Aksara tidak menjawab. Ia mendorong mangkuk mienya yang sudah habis ke tengah meja, lalu melipat tangannya di depan dada. Ini membuat semuanya penasaran.

"Sa, bener gak? Jangan buat kita penasaran. Dari kemaren di tanya diem doang," protes Doel.

"Sa, pertanyaan gue lebih penting. Lo emang beneran cium Bulan?" tanya Vian. Aksara tetap diam saja.

"Woi! Di tanya jawab dong." Vian langsung mendapat tatapan elang dari Aksara. Vian menyengir di hadapan Aksara. "Bercanda, Sa."

"Kalau itu berita hoax, perlu gue kasih pelajaran?" Horas menawarkan diri.

"Mau lo apain, Ras, kalau emang itu hoax? Tonjok? Smackdown? Apa lo bakar?" tanya Doel.

AKSARA (PRE-ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang