07. Warma

40.6K 3.5K 113
                                    

Semua kebodohan berawal dari diri sendiri.

-Rembulan Aldera-

***

"BULAN!"

Bulan menoleh ke sumber suara. Dari kejauhan terlihat tujuh orang pria yang sedang bersandar di lorong kelas dua belas. Ada satu orang di antaranya yang membuat Bulan tidak ingin menghampiri mereka.

"BULAN! SINI!" Bulan berpikir sebentar. Terpaksa Bulan menghampiri Doel yang memanggilnya.

"Kenapa Doel panggil Bulan?"

Doel memberikan dua buah coklat pada Bulan. "Kasih ke Manda. Tapi jangan bilang dari gue."

"Move on, woi," ucap Figo.

"Nantilah. Gue lagi males nyari cewek dulu," balas Doel.

"Alah! Sepik. Ntar ketemu yang bening dikit dimintain nomor telepon," cerca Vian.

"Abis nomor telepon, minta ke kamar," sambung Ray.

"Dosa, woy!" teriak Figo.

Bulan menerima coklat itu. "Kenapa Doel gak kasih sendiri aja?"

"Dia pasti gak mau kalau tau coklatnya dari gue."

"Oh, gitu." Bulan menyimpan dua buah coklat itu di kantongnya. "Ya udah kalau gitu Bulan duluan ya."

"Eh tunggu, Lan. Nih katanya Aksa kangen." Aksara mengerutkan keningnya ketika Figo berkata demikian.

"Lan, Aksa nembak lo nya kayak gimana?" tanya Ray.

"OH IYAAA!" Vian berteriak heboh. "Sekarang kita udah ada ibu bos nih ceritanya?"

"Udah dong. Boss kita kan udah nggak jomblo lagi," kata Figo.

"Berjasa banget lo, Lan. Melepas status jomblo Aksa selama delapan belas tahun," kata Doel.

"Sa, buat syukuran gede-gedean," saran Horas. "Kalau mau kecil-kecilan juga nggak pa-pa. Yang penting ada makanannya. Dan harus banyak."

"Setuju!" Ray ikut-ikutan.

"Nanti kita ngundang artis-artis. Ngundang Erlangga sama Calvorst juga. Pamer sama mereka, lo udah punya pacar," kata Vian. Quarlesi, Erlangga, dan Calvorst adalah geng sekutu yang sangat dekat. Mereka sudah seperti saudara untuk Quarlesi.

"Nggak perlu," kata Aksara tenang.

"Hmm." Bulan bergumam kecil. "Bulan ke kelas dulu ya."

"Buru-buru amat, Lan. Nih Aksa masih kangen," ucap Vian.

"Fitnah banget lo!" bela Aksara.

Bulan teringat tadi dia di minta Bu Citra, wali kelasnya, untuk mengambil buku tulis kelasnya di kantor. "Bulan masih ada urusan sama Bu Citra. Bulan pergi dulu. Dadahh." Bulan melambaikan tangannya dan langsung pergi.

"Dadahhh, Bulan." Doel melambaikan tangannya juga.

"Pacar temen, bego!" kata Ray.

AKSARA (PRE-ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang