52. Permen Secret Admired

18.6K 2.1K 410
                                    

Happy 500k Aksaraaaa🥳🥳🥳

Yaampunn mau nangiss😭😭😭
Gak nyangka banget bisa dapet 500k viewers sebelum tamat.

Seneng bangett guee.
Makasih yaa kalian yang udah setia baca, vote, dan comment cerita Aksara ini🥺🥺
Kalau gak ada kalian, cerita ini gak ada apa-apanyaa.

Ada hadiah spoiler nih dari gue.

JADI.........
























AKSARA AKAN TAMAT DI PART 60.... YEYYYYYYY....

8 PART MENUJU ENDING GESSSS!!!!

Ada yang bisa nebak endingnya gimana?

Tebak happy ending atau sad ending nih? Maunya gimana?

Oh iya setelah Aksara selesai, gue ada buat spin off Aksara. Hades. Ada yang inget gak sama Hades? Kalau enggak, coba baca ulang part 24.
Tungguin ya debutnya Ryhades Alterino Dewadhana dan Lenatta Caramel Sangkara❣❣❣
Jangan lupa dibaca jugaa😁

Happy reading💜

***

Setelah mengantar Bulan pulang, Aksara menuju Warma. Aksara memarkirkan motornya dan masuk ke dalam. Di luar, seperti biasa, gumpalan asap rokok bertebaran di udara. Aksara mengangguk ketika disapa oleh anggotanya. Lelaki itu kemudian masuk ke ruang kumpul dan langsung merebahkan dirinya di atas sofa.

Sinar lampu tepat mengarah ke matanya. Aksara menutup wajah dengan lengan kiri. Aksara mengernyit. Ada sesuatu yang membuatnya bingung. Aksara membuka celah lengannya sedikit dan menoleh ke meja. Tumben sekali banyak makanan.

Dan satu lagi. Tumben sekali hari ini Warma ramai.

Ray datang dan menepuk kaki Aksara. "Sa, makan." Ray mengambil sepotong pizza dan duduk karpet bawah.

"Ada apaan makan-makan?" tanya Aksara, masih belum membuka lengannya.

"PJ-nya si Denis. Baru jadian dia tadi siang."

Aksara mengangguk sekali. Pantas saja ramai. Soal traktiran, jangan harap anak Quarlesi akan absen. Sesibuk apapun mereka, traktiran nomor 1.

"MAKAN! MAKAN! MAKAN!"

Rusuh melanda seketika. Sudah tahu kan siapa si tukang rusuh Quarlesi?

"UWAWWWWW!" Mata Doel menatap berbagai makanan yang ada di atas meja. Laki-laki itu langsung menyambar dua potong pizza dan segelas fanta. Doel duduk di sebelah Ray, di karpet bawah.

"Mmmm....maknyuss!" Doel mengacungkan jempolnya. Tidak sampai dua menit, dua potong pizza itu habis. Doel mengambil dua potong ayam goreng di kedua tangannya. Doel melahap itu secara bergantian. Satu gigitan di ayam sebelah kanan, satu gigitan di ayam sebelah kiri. Begitu seterusnya.

Doel meneguk fantanya. "Ahh. Mantap." Lelaki itu kemudian mengelap sisa minuman di bibirnya dengan punggung tangan.

"Heh, panci! Baru lima menit udah lo abisin aja. Ini manusia masih banyak yang belum makan," omel Figo dari sofa disebrang Aksara.

"Oh? Ada manusia? Kirain gue goib," celetuk Doel.

"AWWW! Pala gue!"

Belum sedetik Doel berbicara, kepalanya dijitak dari belakang oleh Aksara. Doel menoleh. Untung aja ia sudah selesai menelan. Kalau tidak dia bisa tersedak.

"Sakit, bos," protes Doel. Laki-laki itu mengusap belakang kepalanya.

Aksara bangkit dari tiduran, berubah posisi menjadi duduk. "Mau lagi?"

AKSARA (PRE-ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang