08. Zevalko

41.2K 3.5K 47
                                        

Yang nomor satu belum tentu berusaha jadi yang terbaik, tapi yang terbaik pasti berusaha jadi yang nomor satu.

-Aksara Archernar-

***

"Mau apa lo?" tanya Aksara tanpa basa basi. Aksara berdiri paling depan di antara seluruh anggota Quarlesi. Di hadapannya ada seorang pria yang juga berdiri paling depan di antara komplotannya. Pria itu Jason Hamdala, ketua geng Zevalko.

"Mau nyapa geng musuh." Jason tersenyum miring. "Gimana? Liat kan anggota gue?"

"Lo ke sini cuma mau mamerin anggota lo?" tanya Aksara. Sudah terbaca niatnya. Jason berdiri tegak, terlihat sangat bangga dengan apa yang dia pamerkan.

Aksara mengedarkan pandangannya ke anggota-anggota baru Zevalko. Ternyata banyak wajah asing yang membuat Aksara refleks tertawa kecil karena mengingat jumlah adik kelas lebih banyak dari kakak kelas. Sungguh itu sangat konyol.

"Ketawain apa lo?" tanya Jason tidak terima.

"Enggak," jawab Aksara sambil tersenyum tipis.

"Kalau lo mau mamerin anggota, mending ntaran aja," celetuk Figo. "Orang lagi mau nyantai tiba-tiba dateng."

"Go." Aksara berbisik menegur Figo untuk tidak lagi bicara. Biarkan Aksara yang mengurusnya.

Aksara ingin dengar apa tujuan sebenarnya Jason dan gengnya itu datang. "Tujuan lo ke sini apa?"

Jason maju ke depan Aksara. Jason menepuk dada Aksara dua kali. "Quarlesi bakal langsung rata sama Zevalko hari ini juga."

Aksara tersenyum tipis lagi. Aksara mengenal sifat Jason. Rasa percaya dirinya memang sangat besar. Itu menjadi sifat yang baik apabila untuk sesuatu yang bisa dicapai. Tapi kalau untuk sesuatu yang tidak bisa dicapai? Itu hanya akan memalukan diri sendiri.

"Quarlesi sekarang udah nggak ada apa-apanya dibanding Zevalko," ucap Jason.

"Kita buktiin sekarang." Aksara memberi kode formasi penyerangan.

***

Bulan daritadi tidak bisa duduk diam. Dia masih penasaran ada apa dengan Aksara dan teman-temannya. Kini di ruang kumpul hanya ada Bulan dan Kevin. Bulan melirik Kevin yang duduk jauh darinya. Pria itu diam saja.

"Kevin," panggil Bulan. "Aksara sama yang lain kemana sih?"

"Ke depan," jawab Kevin singkat.

"Ke depan doang kok rame-rame? Ada apa emang?" tanya Bulan.

"Urusan." Kevin menjawab tanpa muluk-muluk. Dia paling malas bicara panjang lebar.

Bulan mengintip dari jendela di sebelahnya. Namun dia tidak bisa melihat ke depan. Arah jendela itu menuju ke lahan kosong di belakang.

Bulan menunggu cukup lama. Makanannya sudah habis daritadi. "Kevin, kok Aksara lama banget?"

"Nggak tau." Sebenarnya Kevin tahu penyebab teman-temannya yang lama.

BUGHHHHH

Ya, ini lah penyebabnya. Setiap mereka bertemu pasti terjadi perkelahian fisik antardua geng musuh bebuyutan itu.

Bulan terkejut. Suara pukulan itu cukup kencang. "Kevin itu suara apa?"

"Nggak tau."

Bulan tiba-tiba cemas. Aksara belum kembali dan ada suara pukulan kencang. Apa terjadi sesuatu dengan Aksara?

AKSARA (PRE-ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang