12. Punya Bulan

36.2K 3.1K 159
                                    

Dia punya gue. Kalau lo sentuh dia, sama aja lo nyari masalah sama gue.

-Aksara Archernar-

***

"ANJING!" pekik Aksara.

Wajah Aksara merah padam, sedang menahan emosinya. Benar dugaan mereka. Zevalko memang punya rencana mengelabuhi mereka. Namun Aksara bukan marah karena itu.

Sialan! Bagaimana bisa strategi Quarlesi sampai ke telinga Zevalko?

Doel langsung berpindah ke belakang Aksara. Memijat bahu bosnya itu. Doel tahu Aksara sedang marah besar. Bisa-bisa satu Quarlesi kena semprot kalau Aksara membludak.

"Sabar, bos." Doel menenangkan.

"Perasaan kita ngomongin strategi itu nggak ada yang denger," kata Horas.

"Gue jamin seratus persen nggak ada yang denger." Ray yakin.

"Terus kalau gitu kenapa bisa ketahuan sama Zevalko?" tanya Figo.

Semuanya mempunyai spekulasi sendiri. Mereka berbincang, mengeluarkan pendapat mereka. Dan spekulasi yang paling meyakinkan menurut mereka adalah milik Vian.

"Jangan-jangan di sekolah kita ada mata-mata dari Zevalko."

Mata-mata Zevalko? Seberani apa orang itu untuk memata-matai Quarlesi?

Telapak Aksara mengepal kuat. Kalau sampai itu benar, habis orang itu di tangan Aksara. Tidak ada ampun untuk orang seperti itu.

"Yan, tugas lo sekarang. Cari tau siapa mata-mata sialan itu," perintah Aksara.

***

Lima menit lagi bel masuk, tapi anak-anak Quarlesi justru malah masih ada di luar, memenuhi lorong kelas sepuluh yang ada di lantai satu. Mereka berjalan dengan Aksara sebagai pemimpin. Di sebelah Aksara ada Ray dan Kevin. Dilanjutkan dengan Vian, Figo, Doel, dan Horas yang juga berdiri sejajar dengan Aksara. Mereka 7 inti Quarlesi. Anggota yang paling berpengaruh dalam Quarlesi.

"Gimana, Yan? Lo dah ketemu siapa yang bocorin strategi kita ke Zevalko?"tanya Ray.

"Belom. Gue masih nyari."

"Segera ketemuin tuh orang. Bawa langsung ke gue," ucap Aksara.

Vian mengangkat jempolnya. Ia paham tugasnya sebagai koneksi Quarlesi. Mencari informasi seputar apapun. Penting atau tidak penting itu bukan masalah. Makanya selama ini Quarlesi tidak pernah tertinggal berita sedikitpun. Meski berita itu tidak ada hubungannya dengan mereka.

"CEWEK CUPU KAYAK LO BISANYA APA?!"

Rombongan Quarlesi berhenti ketika mendengar teriakan itu. Di lorong dekat tangga, Aksara melihat lingkaran siswa yang mengelilingi sesuatu. Aksara tidak kelihatan sangking banyaknya siswa yang menumpuk di sana. Secepat kilat Vian langsung menerobos masuk lingkaran ricuh itu. Jiwa kepo-nya bergejolak. Selang berapa lama, Vian keluar dan menghampiri Aksara.

"Sa, cewek lo tuh. Di apain lagi sama Gina." Vian memberitahu.

"Diapain?" tanya Aksara.

"Tadi gue liat rambutnya dijambak. Kenceng banget cuy."

"Ngapain sih si ratu uler? Nggak ada kerjaan kali ya," ujar Doel.

"Samperin, Sa," suruh Ray.

"MAMPUS LO, TOLOL!" teriak Gina. Gina menjambak rambut Bulan. Gina menarik rambut Bulan kuat ke bawah hingga Bulan meringis.

AKSARA (PRE-ORDER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang