Nggak ada kata percuma buat belajar. Lo itu bukan nggak bisa, tapi nggak mau.
-Aksara Archernar-
***
Tepat setelah bel pulang berbunyi, Bulan segera menuju parkiran. Bulan melangkah seraya meloncat kecil. Gadis itu bersandung riang. Entahlah ada apa. Hanya jalan ke perpusnas dengan Aksara dia sesenang ini.
"Aksara." Bulan berlari menghampiri Aksara yang duduk di atas sepeda motornya. "Ayo, Aksara."
"Ke mana?" tanya Aksara.
"Ih kok ke mana?" Bulan cemberut. "Tadi kan Aksara bilang mau ke perpusnas."
"Seneng banget kayaknya."
"Iyaa, Aksara. Bulan seneng banget. Jadi pergi kan? Ayo cepet, Aksara." Bulan tersenyum lebar membuat Aksara juga tersenyum tipis.
Aksara memakai helm dan menyalakan sepeda motornya. "Naik."
Bulan memegang bahu Aksara lalu naik ke jok belakang. "Bulan udah."
Aksara melajukan sepeda motornya. Sekitar lima belas menit mereka sampai ke tempat tujuan. Perpustakaan nasional. Aksara mengajak Bulan masuk.
Bulan memperhatikan seluruh bagian di dalamnya. Ruangannya sangat besar. Koleksi-koleksi bukunya sangat banyak dan tertata rapi di tiap bagian rak. Suasananya sunyi meskipun banyak orang. Bulan takjub. Ini pertama kalinya gadis itu datang ke perpustakaan nasional.
Aksara membawa Bulan duduk di tempat biasa ia duduk dengan Jenny.
"Aksara nggak jadi anggota perpusnas?" tanya Bulan.
"Nggak."
"Kenapa?"
"Jarang ke sini."
"Aksara seringnya ke mana?"
"Perpus sekolah."
Bulan mengangguk dan bergumam. Aksara beranjak dan pergi mencari buku yang ingin ia baca. Meninggalkan Bulan sendirian di tempat. Setelah menemukan bukunya, Aksara kembali ke tempat semula.
"Aksara baca buku apa?" tanya Bulan.
"Sejarah." Aksara membuka buku itu dan mulai membaca. Membiarkan Bulan sibuk sendiri mengeluarkan buku dari tasnya.
"Aksara."
"Apa?" Aksara menjawab dengan mata yang masih tetap pada bukunya.
"Aksara sering ke sini sama Jenny?"
"Nggak."
"Aksara sering ke mana sama Jenny?"
"Nggak kemana-mana."
"Aksara kemaren sama Jenny ngapain aja?"
"Belajar."
"Belajar apa?"
Aksara menghela napasnya. Dia menoleh pada Bulan. "Bisa diem? Gue lagi baca buku."
"Iya, Aksara galak banget. Bulan kan cuma nanya." Bulan membuka buku paket matematikanya. Di tengah halaman buku itu ada selembar kertas ulangan. Bulan menatap angka merah yang tertera pada bagian atas. Nilai yang sama dengan ulangan minggu lalu. Satu.

KAMU SEDANG MEMBACA
AKSARA (PRE-ORDER)
Romance[PEMESANAN NOVEL BISA MELALUI SHOPEE ANDROBOOKS] Rembulan Aldera. Bernasib sial karena harus berurusan dengan ketua geng sekolahnya, Aksara Archernar. Karena kesalahannya melempar Aksara dengan sepatu, membuatnya harus menanggung malu akibat perbuat...