Di depan ICU.
Jisung melihat semua member menangis, lalu ada satu yang melintas dipikirannya.
'Kalau misalkan salah satu dari keluarga kita pergi untuk kedua kalinya, apa kalian akan peduli?'
Tanpa sadar air mata Jisung pun langsung mengalir begitu saja.
"Yeonie noona tidak mungkin pergi secepat itu." Gumam Jisung sambil terisak.
Empat orang yang tadinya sedang berada di ruangan Somi, akhirnya datang ke depan ruang ICU.
Jisung yang melihat ketiga saudaranya itu langsung berlari memeluk tubuh Minho.
Minho yang tersadar bahwa Jisung sedang memeluknya erat itupun langsung menatap wajah Jisung.
"Yeonie noona tidak mungkin pergi secepat itu." Isak Jisung semakin menjadi-jadi.
Betapa sedihnya mereka saat melihat Jisung menangis seperti itu, karena Jisung lah yang sangat dekat dengan Seohyeon.
"Sungie dengarkan Noona, walau kita benci dengan orang yang kita sayangi, dan kalaupun orang itu sudah tiada kita harus merelakan kepergiannya." Ucap Somi, walau hatinya sakit karena telah menyakiti perasaan Chanyeol dan Seohyeon.
"Kalau begitu Sungie... Hiks... Ingin ikut... Hiks... Menyusul mereka... Hiks." Ucap Jisung.
Para member kecuali Jisung pun hanya diam saat melihat Jisung menangis, dan sesekali para member menahan air matanya agar tidak membuat Jisung semakin sedih.
"Kalian pulanglah dulu ke dorm, nanti akan aku hubungi manager kalian untuk datang, mengantarkan jenazah Seohyeon ketempat peristirahatan terakhirnya." Jelas Minho yang menahan air matanya.
Para member pun langsung mengangguk dan segera menuju kearah bus milik agensi.
"Sungie ayo kita kembali ke dorm dulu." Ajak Chanyeol.
Jisung hanya menggelengkan kepalanya.
"Aku ingin melihat Yeonie noona dulu baru pulang ke dorm." Ucap Jisung.
Mereka hanya menghembuskan nafasnya pasrah dan akhirnya mereka menuju kamar Seohyeon untuk terakhir kalinya.
"Yeji-ah, kalian pulang saja lagipula kalau berada disini maka Hara akan terus menangis." Ucap Minho.
"Ne... Baiklah nanti aku akan datang juga." Ucap Yeji.
"Jangan lupa kau ajak juga Hansol kesana." Ucap Somi.
Yeji hanya diam saat Somi menyebut nama Hansol, Somi belum mengetahui bahwa Hansol hilang tanpa kabar dan hanya tersisa barang² milik Hansol saja.
"A-ah... Ne aku akan mengajaknya." Jawab Yeji dengan nada gugup.
Lalu setelah itu Yeji dan Hara pun pergi meninggalkan mereka berempat.
Di kamar Seohyeon.
Dikamar ini tentunya kamar rawat Seohyeon yang milik keluarganya, dan di kamar ini terlihat hanya kamar rawat biasa tetapi sebenarnya ini adalah kamar mayat yang didesain khusus untuk Seohyeon.
Keempat saudara itu telah sampai di kamar Seohyeon untuk terakhir kalinya.
Mereka pun segera masuk kedalam, dan terlihat jelas Seohyeon yang terbaring tak berdaya diatas ranjang pesakit.
Jisung yang melihat itu langsung berlari menuju kearah ranjang Seohyeon, dan menangis lagi disana.
"Yeonie noona jangan tinggalkan Sungie... Hiks... Kalau Yeonie noona... Hiks... Menyusul... Mereka... Hiks... Sungie... Hiks... Akan sendirian disini... Hiks..." Tangis Jisung pecah saat berada di depan jenazah Seohyeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
pink punk ot10 + NCT ot21 +Ji Hansol
Ficción General"Demi apa kita satu agensi dengan mereka (NCT)?" "Hyung... lihatlah ada banyak yeoja baru satu agensi dengan kita" "Chanyeol itu bukannya si Seohyeon ya, adik sepupumu?" "Asik ada Seohyeon jadi bisa main deh dengan Seohyeon kangen juga" Chanyeol aut...