Para jomblo bukan tidak bisa menemukan pasangannya melainkan mereka merasa jika sendiri lebih asyik daripada harus ribet pacaran sana-sini. Tapi, semua balik pada diri kita sendiri yang menentukan. Dan untuk para jomblo di luaran sana, tetap semangat bro, sis karena hidup tidak selalu tentang cinta.—Tentang Diana.
🕊️
"Nak, kayaknya kita emang jomblo sejati ye. Lihat aja semua orang bawa pasangan nah kita? Berdua aja."Naka menelusuri seisi gedung yang menjadi tempat mereka prom night malam ini dan apa yang Devon katakan benar adanya semua dominan berpasangan, tapi bagi Naka itu tidak masalah dia enjoy dengan statusnya sekarang.
"Gue gak peduli, Von, soalnya gue nyaman sama status ini dan ya nikmati aja."
"Iya sih, gue bebas gombalin cewek sana-sini."
Naka tak lagi menanggapi sampai akhirnya Zemi dan Bianca tiba. Mereka datang bersama, tapi tak bergandengan layaknya sepasang kekasihnya, tapi tetap saja hal itu membuat Devon dan Naka curiga jika mereka sudah balikan.
"Kalian balikan?"
Keduanya kompak menggeleng. "Otw kayaknya, doain aja," ujar Zemi.
"Pede banget si Zemi, kayaknya sih si Bianca gak terlalu mau tuh sama lo."
"Iye bener, kalau mau mah ya dari kemarin-kemarin juga gak bakalan nolak ajakan lo, Zem."
"Ajakan apa? Gue belum ngajak apa-apa."
"Eh, g****k! Gue kira udah."
Bianca yang merasa mulai tak nyaman pun inisiatif membuka ponselnya untuk melihat sosial media miliknya yang sudah dibanjiri story tentang malam ini dari teman seangkatannya.
"GILA AGASA SAMA DIANA BERANGKAT BARENG!"
"Mereka sweet banget sih."
"Gila, Diana cantik."
"Eh oon, mati lo di tangan Agasa."
Seluruh pasang mata terhipnotis pada pasangan sejoli yang baru saja tiba di tempat bahkan Bianca pun ikut menatap mereka dan melupakan soal sosial medianya.
Diana yang memakai dress yang sangat cantik nan sederhana itu terlihat sangat menawan terlebih wajahnya yang biasanya polos tanpa ulasan make up kini tertutupi oleh make up tipis.
Sedangkan Agasa memakai tuxedo hitam andalan semuanya, tapi entah kenapa Agasa punya daya tarik terhenti membuat kaum hawa meneguk paksa salivanya.
Mereka–Agasa dan Diana–sangat serasi malam ini. Terlebih Diana yang memeluk erat lengan kanan Agasa dan Agasa memeluk possesive pinggang ramping milik Diana.
"They are so perfect to night."
"Gila mamen." Devon menepuk bahu kiri Agasa bangga dan menatap penampilan Agasa malam ini dari bawah sampai atas saat pria itu sampai di tempat mereka berdiri.
"Kalian cocok beneran deh, ya ampun gak salah deh kalau jadi pasutri."
"Naka shut up!"
"Hehe.... maafin."
"Dasar mulut merecon sih."
Bianca tak peduli perdebatan itu gadis itu justru langsung menghampiri Diana dan memeluk wanita itu erat.
"Diana you look beautiful and very perfect to night."
Diana tersenyum. "Bi, lo juga cantik. Kenapa berlebihan gitu? You so pretty to night and I see Zemi terpana." Diana sedikit mengecilkan volume suaranya di dua kata terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Diana [ Completed ]
Teen Fiction#AgasaDKKSeries1 Kisah seorang anak yang menjadi korban perceraian orangtuanya membuat dirinya selalu berusaha tersenyum dan tertawa di depan semua orang, meskipun hatinya tengah terluka. Diana Tresya, namanya. Gadis yang memiliki topeng yang bisa...