Bab 37 - Kembalinya Rafi

2.4K 168 40
                                    


Ternyata aku terlambat karena kau sudah ada yang mengikat.

—Tentang Diana.

🕊️

"Serius?"

"Lho, emang Agasa gak cerita ya?"

Diana menggeleng.

Sungguh Agasa tidak sama sekali menceritakan soal kating yang meminta nomor Agasa.

"Kok gitu?" tanya Bianca heran.

Bianca kira Diana sudah tahu. Padahal selama ini Agasa selalu terbuka tentang apapun pada Diana.

"Serius engga, Bianca. Mana mungkin gue sekaget tadi kalau gue udah tahu."

"Iya juga ya? Ah, apa jangan-jangan Agasa juga engga cerita kalau....."

Apakah harus Bianca bilang jika Agasa satu kelas dengan Tiara?

"Cerita apalagi?" Diana menatap penuh tanya pada Bianca yang kini gelagapan.

"Cerita soal gue?" Untung Bianca ingat.

"Lo kenapa emang?"

"Disuruh kating makan jengkol."

"Oh itu, tahu kok. Kan cerita pas hari ospek pertama sebelum kita VC."

"Terus Agasa ngomong apalagi?"

"Ngomong kalau katanya ospek tanpa gue itu gak seru."

Sontak Bianca tertawa singkat. "Segitu bucinnya Agasa ke lo, Di. Engga paham gue mah."

"Emang Zemi ke lo, engga?"

"Ehe.... Bucin kok, sayang banget kan sama gue."

"Nah Agasa juga kayak gitu, Bi."

Bianca mengangguk kemudian matanya teralihkan pada perut Diana yang tertutupi jaket biru yang berukuran besar.

"Ditutupin? Udah keliatan banget?"

Diana paham dan tahu kemana arah mata Bianca menatap pun mengangguk.

"Udah empat bulan kan."

"Serius? Boleh megang?" tanya Bianca antusias.

Diana menggeleng. "Nanti aja ya? Takut ada yang lihat kalau sekarang."

Bianca mengangguk seraya tersenyum. "Siap, pokoknya nanti gue mau megang ya? Terus ngelus, terus nempelin telinga ke perut lo, terus gu–"

"Boleh, Bi, boleh."

"Ehe.... Makasih ya."

"Sama-sama, Bianca."

"Ah, Diding."

"Dih, Bianglala dasar."

***

"Diana, ini kamu kan?"

Sontak Diana mengalihkan pandangannya ke samping kanan tepatnya ke sumber suara.

"Pak Ramdan."

Melihat Pak Ramdan yang menyapanya pun Diana langsung menyalami kepala sekolah SMA Putih Abu itu.

"Bapak sehat?"

Pak Ramdan mengangguk. "Alhamdulillah, Diana. Kamu bagaimana? Sehat? Terus bayinya?"

Tentang Diana [ Completed ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang