Jika boleh aku mengulang waktu rasanya aku tak sanggup menyakiti mu kala itu.—Tentang Diana.
🕊️
Diana ditemukan dalam keadaan tak sadar oleh salah satu pengunjung yang kemudian teriak meminta tolong sampai akhirnya Adimas yang memang sudah merasakan firasat buruk pun menyusul Diana, tapi sayang anaknya, putrinya, harta satu-satunya yang dia punya saat ini sudah dalam keadaan yang tak baik-baik saja. Melihat hal itu Adimas merasa gagal menjadi ayah. Dia gagal menjaga titipan-Nya. Berkali-kali dia selalu mengucap istighfar dan meminta maaf pada-Nya atas kelalaiannya dalam menjaga titipan-Nya.
Dari situ Adimas segera membawa Diana ke rumah sakit dimana dirinya bekerja dan juga merupakan rumah sakit Diana check up entah kebetulan atau apa yang pasti rumah sakit itu dekat dengan Mall yang dia kunjungi.
Sampai akhirnya mereka tiba di rumah sakit Diana langsung dibawa ke UGD dan langsung ditangani oleh dokter Evellyn.
Sekarang Adimas tak sendiri Agasa sudah tiba, Bianca dan juga teman-teman Agasa pun ada bahkan Bianca yang menangis histeris sampai akhirnya pingsan dibawa ke salah satu ruangan untuk ditangani juga. Selain itu keluarga Agasa dan Hana pun ikut.
Semua panik, dan berdoa semoga Diana baik-baik saja.
"Ini semua gara-gara kamu, Agasa!" Erwin murka pada anaknya. Sudah beberapa kali anaknya melakukan kesalahan yang mengorbankan Diana. Erwin malu pada Adimas.
Mendapat sentakan itu Agasa hanya bisa menunduk membiarkan air matanya yang perlahan menetes. Andaikan Agasa tak membentak Diana malam itu, andaikan Agasa tak menemui Tiara malam itu mungkin Diana tidak akan seperti ini.
"Bangun kamu!" Erwin menarik kerah Agasa sampai Agasa terpaksa berdiri dengan wajah yang kacau tentunya.
Vena langsung menghampiri sang suami, Vena juga kecewa dengan Agasa, tapi untuk saat ini bukan waktunya untuk saling menyalahkan.
"Yah, udah Yah." Vena berusaha melerai, tapi Erwin tetaplah Erwin dia tak segan untuk memukul Agasa jika memang Agasa salah.
"Jangan cegah Ayah, Agasa pantes mendapat ini!"
Melihat itu Adimas segera bangkit dan berusaha melepas tangan Erwin yang menarik kerah Agasa.
"Agasa tak salah, Pak Erwin. Ini salah saya yang membiarkan Diana pergi sendiri. Saya mohon tenang, Pak. Ini rumah sakit dan sebaiknya kita berdoa untuk kesembuhan Diana. Maaf jika saya seperti menggurui, tapi saya tidak ingin terjadi perkelahian saat Diana sedang berjuang di dalam sana."
Luluh, akhirnya tangan Erwin tak lagi menarik kerah Agass. Erwin malu, dia tambah malu. Bagaimana bisa dirinya melakukan hal ini sedangkan menantunya sedang butuh doa dirinya? Ya Tuhan maafkan hamba Mu ini.
Erwin kembali duduk di tuntun oleh sang istri sedangkan Agasa diam tak bergeming membuat Adimas menepuk pundak sang menantu.
"Sudah jangan dipikirkan dan lebih baik kita doakan Diana dan anak kalian ya."
Munafik jika Adimas tak bersedih, tapi rasanya ini bukan waktunya untuk bersedih dia harus kuat dan selalu mengingat dan meminta pada-Nya agar Diana baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Diana [ Completed ]
Novela Juvenil#AgasaDKKSeries1 Kisah seorang anak yang menjadi korban perceraian orangtuanya membuat dirinya selalu berusaha tersenyum dan tertawa di depan semua orang, meskipun hatinya tengah terluka. Diana Tresya, namanya. Gadis yang memiliki topeng yang bisa...