61. Hamil?? (2)

25K 2.1K 586
                                    

"Buat apa Kenzo lakuin itu?" tanya Kinzy dingin tanpa menatap mata Kenzo.

Hari ini sesuai yang direncanakan, Kevin, Dimas, Lian, dan Kenzo berkumpul di rumah Kinzy untuk membenarkan perihal kehamilan Kinzy.

Tapi sebelum itu, Kenzo terlebih dahulu menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

"Apa karna kasian?" Kinzy tersenyum kecut. "Kinzy nggak butuh dikasihanin."

"Gue lakuin ini karna gue cin-"

"Udahlah nggak usah dijelasin lagi. Kinzy ngerti kok, Kinzy emang nggak bisa apa-apa makanya Kenzo jadi kasian sama Kinzy," sela Kinzy.

"Maaf, Zy," lirih Kenzo.

Kinzy menghela napas pelan. "Kinzy butuh waktu. Kinzy udah pernah percaya banget sama Kenzo tapi Kenzo nggak menghargai kepercayaan yang Kinzy kasih. Kinzy juga udah minta penjelasan Kenzo sebelumnya tapi Kenzo nggak gunain itu, kan?Jadi maaf kalo Kinzy nggak bisa dengan mudah maafin Kenzo kayak dulu, hati Kinzy terlanjur sakit."

Kenzo mengangguk lemah. "Iya, ini salah gue. Gue emang nggak pantes dapet maaf dari lo. Gue yang udah bawa lo masuk masalah ini."

"Makasih udah coba lindungi Kinzy walau itu justru nyakitin Kinzy," ucap Kinzy sebelum melangkahkan kaki memasuki rumahnya.

Kenzo menghela napas pelan. Rasa bersalah yang ada di dalam tubuhnya semakin terasa memenuhi seluruh tubuhnya.

Kinzy mendudukkan tubuhnya di sofa single yang ada di hadapan Lian, Dimas, dan Kevin.

"Udah selesai ngomongnya? Gimana?" tanya Lian.

"Jangan bahas itu, Lian," pinta Kinzy lirih.

Dari pintu depan rumah, Kenzo berjalan lunglai mendekati tempat teman-temannya berada.

"Zy," panggil Lian pelan yang dibalas deheman oleh Kinzy.

"Lo... lo beneran hamil?" tanya Lian ragu. Dia takut ucapannya akan menyakiti hati Kinzy.

Kinzy mengerutkan keningnya heran sembari mengerjapkan matanya beberapa kali. "Lian ngomong apa sih? Kinzy nggak paham."

"Kalo emang si Kenzie brengsek itu bener-bener udah ngelakuin itu, Kinzy jujur aja sama kita berempat. Kalo emang Kinzy lagi hamil anaknya cowok brengsek itu..."

Lian terdiam sebentar sebelum melanjutkan ucapannya. "... kita siap tanggung jawab."

Uhuk! Uhuk! Uhuk!

Kevin terbatuk-batuk mendengar ucapan Lian. Makanan yang harusnya masuk ke dalam kerongkongan malah nyasar ke tenggorokan saking kagetnya.

"Bangke lo! Gue nggak mau bertanggung jawab atas apa yang nggak gue lakuin," ucap Dimas kesal.

Yang bener aja, apa hubungannya coba?

"Bener, gue setuju sama lo," sahut Kevin sembari menatap Dimas.

Kemudian, pandangan matanya teralih ke Lian. "Gue cuma berpikir realistis aja. Gue masih kelas sepuluh, ktp aja belom punya apalagi kerjaan ya kali harus nikah. Mau dikasih makan apa coba Kinzy sama anaknya. Batu? Kalo mau si ayo gue nikahin sekarang!"

Saat kedua cowok itu menolak keras ucapan ngawur Lian, Kenzo hanya diam tak berniat menolak. Dia mau? Tentu saja. Karena semua ini juga salahnya. Tapi emang Kinzy mau?

Kinzy menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal. "Kalian ngomongin apa sih? Kok pake nikah segala."

"Zy, pilihannya sekarang lo mau nikah sama Lian apa Kenzo?" tanya Kevin.

K [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang