"Kinzy!!"
Kenzo terjaga dari tidurnya dengan napas memburu dan keringat yang mengaliri seluruh tubuhnya.
"Kinzy," lirihnya.
Dengan cepat dia segera bangkit kemudian menyambar jaket dan kunci motornya.
Mimpi buruknya benar-benar membuatnya tidak tenang. Dengan kecepatan penuh, Kenzo menuju rumah Kinzy. Tak peduli dengan bulan yang masih mengangkasa.
Motor Kenzo berhenti di depan rumah Kinzy yang untungnya tak ada motor Kenzie seperti di mimpinya tadi.
Kenzo mencoba membuka pintu rumah Kinzy namun pintu itu masih dikunci. Alhasil, dia memanjat balkon kamar Kinzy.
Kenzo membuka pintu balkon kamar Kinzy kemudian memasuki kamar Kinzy yang masih gelap hanya disinari sebuah lampu tidur dan cahaya bulan dari luar.
Kinzy baik-baik saja. Dia masih tertidur lelap sendirian. Diam-diam, Kenzo bernapas lega.
Kenzo duduk di bibir tempat tidur. Dia menatap Kinzy lekat. Tangannya terulur menyingkirkan anak rambut Kinzy yang menjuntai ke wajah.
Melihat Kinzy tertidur lelap tanpa gangguan membuat hati Kenzo merasa tenang
"Maaf, Zy. Gue udah bawa lo ke dalam masalah gue."
Kenzo menatap lekat wajah Kinzy yang terlihat begitu damai. Mata yang biasanya bersinar cerah kini tertutup.
"Gue nggak peduli walau lo nolak gue, gue akan terus jagain lo."
"Gue sayang sama lo, Zy. Gue cinta sama lo. Gue nggak akan pernah biarin Kenzie nyakitin lo. Gue janji."
Kenzo mengecup kening Kinzy lama. Menyalurkan rasa cintanya pada gadis yang terlelap di depan wajahnya. Gadis yang telah mencuri hatinya tanpa dia sadari.
Kenzo menaikkan selimut yang dipakai Kinzy sampai menutupi bagian dadanya. "Good night, Kinzy."
Setelah memastikan Kinzy aman, Kenzo segera keluar dari kamar Kinzy melalui balkon.
Sesaat setelah Kenzo menjalankan motornya meninggalkan rumah Kinzy, Kinzy terbangun dari tidurnya.
"Kok Kinzy ngerasa ada Kenzo di sini, ya," monolognya.
Otak Kinzy terus berputar bersamaan dengan matanya yang mengelilingi seluruh penjuru kamarnya. Tapi apa yang Kinzy inginkan tak Kinzy temukan.
"Ah Kinzy halu."
Kinzy menggerakkan tubuhnya mencari posisi nyaman kemudian menarik selimut yang dipakainya sampai menutupi dadanya dan kembali tertidur.
***
"KYAAAA!!! Kinzy kesiangan!!"
Kinzy segera bangkit dari tempat tidur kemudian berlari memasuki kamar mandi untuk sekadar menyiram tubuhnya dengan air.
Bayangkan saja, jam masuk sekolah adalah jam 7 sedangkan Kinzy baru bangun jam setengah 7. Seperti inilah kebiasaan baru Kinzy tanpa Arsya, bangun kesiangan karena tidak ada yang membangunkannya. Alarm? Tak mempan!
TIINNN!!!
"ADEK MANIS!!! Dah bangun belom?!" teriak Lian yang sudah menunggu Kinzy di luar untuk berangkat bareng ke sekolah.
Karena tak ada jawaban dari Kinzy, Lian langsung menerobos rumah Kinzy.
Lian langsung berjalan menuju kamar Kinzy. Kinzy sendiri di dalam kamar masih sibuk membereskan buku-buku yang akan dibawanya.
Setelah selesai, Kinzy berlari keluar dari kamar setelah menggendong tasnya. Namun naas, saat pintu itu terbuka kening Kinzy menabrak dada bidang Lian membuatnya mengaduh.
KAMU SEDANG MEMBACA
K [✔]
Ficção Adolescente"Kenzo! Cepet, cipokan itu apa? Kinzy mau cipokan sama Kenzo!" "Lo beneran mau?" Kinzy mengangguk semangat. "Oke, tapi ntar ya kalo lo udah gede," ucap Kenzo sambil mengacak-acak rambut Kinzy. "Kenzo!!!" Sebuah pertemuan tak terduganya dengan Kenzo...