64. Perpustakaan

18.5K 1.6K 348
                                    

"Kinzy! Lo udah nggak papa, kan?!" tanya Chaca sembari memutar tubuh Kinzy mengecek setiap detailnya.

Kinzy yang baru kembali ke kelas setelah beberapa jam berbaring di UKS hanya mengerucutkan bibirnya kesal dengan tingkah lebay Chaca.

"Ish Chaca! Kinzy itu nggak papa."

"Tadi pagi kenapa lo pingsan, Zy?" tanya Ririn yang masih sibuk membaca wattpad dari ponselnya.

Kinzy nyengir sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Kinzy lupa nggak sarapan."

"Ah elah!"

Chaca berjalan menuju bangkunya yang kemudian disusul oleh Kinzy.

"Eh Zy, lo balikan lagi ya sama Kenzo?" tanya Ririn masih dengan mata yang fokus pada wattpad.

Kinzy mengigit bibir bawahnya kemudian menggeleng pelan.

"OMG hellow!! Kok bisa?! Bukannya sikap Kenzo yang waktu itu cuma boongan, kan?! Buat jagain lo dari si... siapa sih namanya gue lupa. Itu loh kembarannya Kenzo."

"Kenzie," sahut Ririn.

Chaca menjentikkan jarinya. "Nah iya itu si Kenzie. Iya, kan?"

"Kevin yang cerita!" lanjut Chaca sembari menunjuk Kevin yang tengah tertidur di pojokan kelas.

Kinzy menggeleng pelan.

"Kenapa? Bukannya harusnya kalian balikan aja! Lagipula keliatannya Kenzo masih sayang kok sama lo, buktinya aja tadi dia nolongin lo!" ucap Chaca lagi.

Kinzy mengerutkan keningnya mencerna perkataan Chaca.

"Atau jangan-jangan lo yang udah nggak suka lagi sama dia ya? Lo punya pacar baru ya?" tuduh Chaca.

"Bentar deh Cha, maksudnya Kenzo nolongin Kinzy itu apa?" tanya Kinzy.

"Ah! Lo mah ngalihin topik!"

"Ish serius maksudnya apa?" tanya Kinzy sembari menggoyangkan lengan Chaca.

"Kan Kenzo yang nolongin lo pas lo pingsan tadi, dia yang gendong lo ke UKS," sahut Ririn yang berhasil membuat Kinzy terdiam. Jadi, Kinzy salah sangka?

"OMG Hellow! Stok cowok kayak Kenzo masih ada nggak sih?! Gue mau satu dong!!"

Kinzy tak lagi mendengarkan ocehan Chaca. Pikirannya tertuju pada Kenzo. Ternyata yang menolongnya bukan Lian melainkan Kenzo. Tapi buat apa Kenzo lakuin itu?

***

Kinzy berjalan bersungut-sungut. Kedua tangannya memegang tumpukan buku yang tingginya menyamai kepalanya. Salahkan kedua teman Kinzy yang memilih langsung pulang daripada membantunya mengembalikan tumpukan buku-buku menyebalkan itu.

"Ih berat banget sih? Mana muka Kinzy ketutupan lagi!" sungut Kinzy.

Karena Kinzy tak melihat jalan di depannya, alhasil dia menabrak dinding kelas yang menyebabkan buku-buku yang dibawanya terjatuh sedangkan dirinya terhuyung mundur.

"Ish! Siapa yang naroh dinding di sini sih?! Udah tau Kinzy mau lewat kenapa nggak dipindahin coba!!"

Kinzy mengerucutkan bibirnya. Dia berjongkok untuk mengambil buku-buku yang terjatuh sembari terus menggerutu pelan.

Sepasang sepatu mendekat ke arah Kinzy. Kinzy menatap sepasang sepatu itu. Sebelum Kinzy sempat menatap pemiliknya, orang itu berjongkok di depan Kinzy dan langsung membantu Kinzy tanpa banyak bicara.

"Kenzo," lirih Kinzy.

Kenzo tersenyum kecil tanpa menghentikan aksinya memungut buku-buku yang dibawa Kinzy.

K [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang