Lian menepuk pelan bahu Kenzo yang tengah duduk sendirian di depan basecamp. Dia menyusul duduk di sebelah Kenzo.
"Sorry buat yang tadi," ucap Lian.
Mengerti arah pembicaraan Lian, Kenzo mengangguk pelan.
"Sumpah gue ngerasa nggak enak banget sama lo! Beneran nih lo maafin gue?" tanya Lian memastikan.
"Nggak ada yang harus dimaafin karna emang nggak ada yang salah," balas Kenzo.
Dimas dan Kevin yang tadinya berada di dalam basecamp keluar dan bergabung bersama mereka berdua.
"Kata Chaca tadi Kinzy sempet diculik? Kenzie?" tanya Kevin mematik rokok yang ada di tangannya.
"Siapa lagi," balas Lian. Dia mengambil pematik yang ada di tangan Kevin kemudian mematik rokoknya. Kepulan asap keluar dari mulut Kevin dan Lian.
"Tapi Kenzie nggak ngapa-ngapain Kinzy, kan? Terus Kinzy udah dilepas, kan? Gimana ceritanya, kok bisa?" Kevin memberondong cowok di hadapannya dengan pertanyaan.
"Tuh si Kenzo berlutut depan dia," jawab Lian.
"Ajegilee sampe segitunya," sahut Kevin sembari bertepuk tangan. "Tapi Kinzy nggak diapa-apain, kan?" lanjutnya.
Kenzo menggeleng pelan.
Tanpa mereka sadari, garis bibir Kevin menipis. Kenzie masih mendengarkan ucapannya. Berarti masih ada kemungkinan semuanya akan baik-baik saja.
"Terus reaksi si Kinzy gimana?" tanya Kevin.
Lian melirik Kenzo yang gerak tubuhnya terlihat biasa aja, tapi siapa tau dalam hatinya isinya apa. "Dia meluk gue," ucap Lian pelan.
Dimas mengerutkan keningnya. Kevin melebarkan matanya tapi kemudian tertawa ngakak.
"ANJIR! Gue nyium bau-bau temen makan temen!" pekik Kevin. "Gimana bro nikungnya? Lancar?" lanjut Kevin disela-sela tawanya.
"Bangsat lo!" umpat Lian.
"Yaahh ditikung temen sendiri rasanya tuh ngejleb sampe ulu hati, jantung, paru-paru, tenggorokan," seru Kevin.
"Nggak ada yang makan temen. Kinzy bebas," sahut Kenzo.
Benar, kan? Dia dan Kinzy tak ada hubungan apapun lagi. Jadi, kalau Lian menjalin hubungan dengan Kinzy, sah-sah aja, kan?
"Dulu lo diem kenapa sekarang gesreknya nggak ketulungan!" seru Lian.
"Kebanyakan bergaul sama orgil kek lo!"
"Gue itu orang paling waras sedunia-"
"Anjing," potong Kevin.
"Bangsat lo emang!"
"Lo berdua suka Kinzy?" tanya Dimas kalem setelah meminum minuman yang ada di tangannya.
Lian dan Kenzo terdiam. Mereka sedikit terkejut dengan pertanyaan yang tiba-tiba dilontarkan Dimas.
"Cukup sekali pertemanan kita hancur, gue nggak mau lagi apalagi gara-gara cewek," lanjut Dimas.
"Cinta itu nggak bisa diatur kali. Dateng tak diundang pulang tak diantar etdah kek jelangkung aja," sahut Kevin. "Gas terus sampe mampus! Selama bendera kuning belum berkibar, main tikung menikung masih halal!" seru Kevin lagi yang diikuti kekehan oleh dirinya sendiri.
Dimas menatap Kevin nyalang. Kevin sendiri hanya nyengir.
"Bacot lo! Minggat sono!" usir Dimas.
"Akoohh diusir bwang Dimas. Ternistakan akutuh," usap Kevin sembari bangkit dari tempatnya.
"Tikung terus sampe nyusruk!" seru Kevin lagi sebelum dirinya lenyap ditelan daun pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
K [✔]
Novela Juvenil"Kenzo! Cepet, cipokan itu apa? Kinzy mau cipokan sama Kenzo!" "Lo beneran mau?" Kinzy mengangguk semangat. "Oke, tapi ntar ya kalo lo udah gede," ucap Kenzo sambil mengacak-acak rambut Kinzy. "Kenzo!!!" Sebuah pertemuan tak terduganya dengan Kenzo...