Dewi fortuna rupanya berpihak pada Arsya kali ini. Saat dia hendak menuju rumah Kenzo, dia justru menemukan Kenzo di jalan. Sontak saja Arsya langsung memaksa Kenzo untuk menepikan motornya.
Kenzo menuruti Arsya. Dia menepikan motornya. Sesaat setelah helm di kepalanya terlepas, rahangnya menjadi sasaran empuk tonjokan Arsya.
Kenzo turun dari motornya kemudian langsung disambut bogeman bertubi-tubi dari Arsya tanpa sempat sekalipun dia menghindar.
Arsya berada di puncak kekalutannya. Wajahnya memerah marah, tangannya terkepal kuat, dadanya bergemuruh hebat, bahkan giginya bergemeletuk karena emosinya.
Arsya terus memukul Kenzo dengan membabi buta dengan terus mengumpat kasar. Menyalurkan semua amarahnya pada cowok yang telah merenggut kehormatan adiknya. Adik yang sangat disayanginya.
"Bangsat! Apa-apaan lo gebukin gue?!" bentak Kenzo setelah dia berhasil menghentikan serbuan tonjokan Arsya.
"Anjing, bangsat lo! Banyak jalang lain di luar sana, kenapa harus adek gue?!" raung Arsya. Kilatan marah terlihat jelas di matanya.
Bugh!
Kenzo mengusap bibirnya yang robek karena ulah Arsya. "Maksud lo apa, anjing?!"
"Nggak usah sok bego deh lo! Gue udah tau semuanya!"
Arsya mengeluarkan ponselnya kemudian memberikan ponsel itu pada Kenzo.
Kenzo menonton video yang terputar di ponsel Arsya untuk mengetahui apa yang membuat Arsya bisa semarah itu padanya.
"Lo renggut kehormatan adek gue!!" seru Arsya.
Kenzo terdiam sejenak. "Emang kenapa?" tanyanya santai seakan apa yang telah dilakukannya itu nggak berarti apapun.
Emang kenapa?
"Anjing!!"
Bugh!
"Brengsek banget lo jadi cowok!! Setelah lo renggut kehormatan adek gue sekarang lo bilang kenapa!! Otak lo di mana, anjing?!!"
Bugh!
"Apa nggak cukup lo buat gue sama Kinzy menderita dengan lo bunuh orang tua kita?!"
Kenzo tersenyum miring. "Gue cuma pengen main-main sama adek lo."
Bugh!
"Brengsek, anjing!!"
"Yaudah si gue cuma tidurin dia sekali doang."
Sekali.
Doang.
Sekali doang!
Sekali doang!
What the fuck that you say!
Lakuinnya sekali doang tapi dampaknya seumur hidup!
Bugh!
Bugh!
"Anjing, Kinzy hamil brengsek!"
Kenzo bangkit setelah tubuhnya untuk kesekian kalinya terhempas ke aspal. Dia meludah ke samping membuang air liur yang bercampur darah. Dia kembali mengusap ujung bibirnya yang berdarah.
"Terus gue harus apa? Nikahin dia gitu?"
Arsya membeku. Segala umpatan yang telah siap dia lontarkan tiba-tiba hilang.
Nikah?
Nikah?
Nikahin Kinzy sama Kenzo?!
Nikahin Kinzy sama cowok brengsek kayak Kenzo?!
Sumpah demi apapun! Arsya nggak akan sudi nikahin adiknya sama pembunuh orang tuanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
K [✔]
Dla nastolatków"Kenzo! Cepet, cipokan itu apa? Kinzy mau cipokan sama Kenzo!" "Lo beneran mau?" Kinzy mengangguk semangat. "Oke, tapi ntar ya kalo lo udah gede," ucap Kenzo sambil mengacak-acak rambut Kinzy. "Kenzo!!!" Sebuah pertemuan tak terduganya dengan Kenzo...