Bagian 7

743 88 4
                                    

Mobil hitam milik Meza sudah terparkir rapih di SMA Padjajaran. Dia lepaskan sabuk pengamannya. Mengambil tas yang dia simpan di jok samping.

BRAK!

Meza menutup kasar pintu mobil. Dia merapihkan sedikit seragam nya yang agak kusut. Kaki jenjang nya berjalan menuju kelas.

"Anjim!" pekik Meza kaget saat kening nya terbentuk dada bidang seseorang.

"Jalan tuh liat-liat,"

Meza mendongak, menatap kesal laki-laki yang lebih tinggi darinya. "Lo yang nabrak nyalahin gue!"

"Orang lu yang nabrak, makannya kalo jalan itu pake mata." Laki-laki itu menunduk menatap Meza datar.

"Lagian lu jadi orang pendek banget, jadi ketabrak kan."

Meza membelalakan matanya. "Enak aja! Gue ting—"

"Perasaan lo dulu yang berangkat, kenapa belum ke kelas? Malah pacaran," ujar Rivan yang entah datang dari mana.

"Masuk sana! Malah diem," kini Gevan yang berbicara.

Meza berdecak. "Tebir lu pada! Udah tau pala gue sakit," Meza memelankan kata-kata terakhir.

"Udah sana! Ngapain masih disini?" ujar Rivan.

Dengan kesal, Meza berjalan menuju kelas nya, tapi sebelum itu dia menatap laki-laki yang menabrak nya tadi.

Awas aja lu! Gue bales.

***

Hari ini XI IPS 3 jadwal nya pelajaran olahraga. Meza dan Carlin sudah siap dengan seragam olahraga nya. Meza mengambil botol minum yang ada di tas nya, lalu meneguk nya sedikit.

"Gue denger-denger, bakal ada anak baru," ucap Carlin sembari melipat baju batik nya.

Meza menaruh kembali botol minum tersebut. "Cowok atau cewek?" tanya Meza.

"Gak tau, tapi katanya anak kelas XI jurusan IPS," jawab Carlin. "Semoga aja ke kelas kit—"

"PAK IYUS WOY! DUDUK!" Beno berteriak sambil berlari menuju bangku nya.

Hening, keaadaan kelas mendadak hening saat Pak Iyus — Guru olahraga kelas Xl IPS 3 memasuki kelas.

"Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak!" ujar Pak Iyus.

"Waalaikumsalam, pagi Pak!!" jawab mereka serentak.

Meza menatap malas Pak Iyus, dia mengambil ponsel nya. Memainkan akun instagramnya. Bosan, satu kata yang dapat Meza ucapkan saat ini.

"Boleh gue duduk disini?"

Meza menoleh, mata nya membulat sempurna ketika melihat siapa yang berbicara dengan nya. Laki-laki tadi. Ya, laki-laki yang menabrak Meza tadi pagi sekarang ada disini.

"Lo! Ngapain disini?!" pekik Meza kaget.

Laki-laki itu duduk dengan santai nya. "Kelas gue ini," sahut laki-laki itu.

Keluarga BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang