Bagian 27

412 56 6
                                    

"Hehe, maaf Jo. Kita ke asikkan," ujar Meza menyengir lebar. "Sok lanjut."


Jo mendelik kesal. "Ada gak? Gue pinjem, seratus ribu. Tapi kalo gak ada dua ratus juga gak papa," ucap Jo kelewat santai.

"Yeu, kalo cepe aje kaga gableg, apalagi dua ratus rebu bego!" Rama menoyor kepala Jo. "Kalo mau goblog bismillah dulu, biar berkah," ketus Rama.

"Lo mabok baru sekali, tapi efek nya udah meleber. Mulai dari goblog dan tolol!" ujar Nico.

"Sialan lo pada! Gue bercanda anjer!"

"Udah-udah. Gue ada dua rat—"

"BAGUS LO! PANTESAN, GUE CARI DI KELAS KAGA ADA, TAU NYA LO KABUR!"

Meza, Jo, Nico, dan juga Rama menoleh. Tak hanya Meza, mereka bertiga juga sama kaget nya. Gevan dan juga Keon berdiri di hadapan mereka.

"Bangun lo!" bentak Gevan.

Meza pun bangkit, di ikuti oleh Jo, Nico, dan juga Rama. "Apa?" tanya Meza santai.

"Kenapa lo ada di sini? Kenapa lo gak mas—"

"Free class. Ada apa?" ujar Meza memotong ucapan Gevan.

Jujur, Meza masih kesal kepada Gevan.

"Harus banget lo sama mereka?" Gevan menatap ketiga laki-laki yang berdiri di belakang Meza. "Ngapain lo bawa Adik gue kesini?" tanya Gevan.

"Kenapa? Masalah?" Jo menatap Gevan datar. "Lagian gak ada jam."

"Lo di panggil ke BK," ujar Keon dingin.

Meza menegang di tempat. BK? Ada apa ini? Seingat Meza, dia tak membuat masalah. Tapi, kenapa di panggil ke ruang BK?

"B-BK? N-Ngapain?! Gue gak ada salah!" ujar Meza.

"Ikut aja. Jelasin di sana," ujar Keon.

***

Keadaan ruang BK kini menjadi dingin. Meza, meremas rok nya cemas. Di hadapan nya sudah ada Deon— Kakak Kelas nya.

Tak hanya Deon, tapi orang tua Deon. Yang lebih membuat Meza takut, ada Gilang dan juga Mira.

Bagaimana mereka bisa ke sini?

"Baik, seperti nya semua sudah kumpul," ujar Bu Renata. "Saya disini mendapat laporan, kalau Deon di pukul oleh Meza."

"Kemarin, sepulang sekolah di belakang Sekolah," ucap Bu Renata.

Meza temenung sejenak. "Gak Bu. Saya gak mukulin Kak Deon," bantah Meza.

"Gak mukulin? Terus, ini anak saya sampai lebam gini, gara-gara kamu kan?" ujar Sera— Ibu Deon.

"Deon, apakah benar kemarin kamu di pukuli Meza?" tanya Bu Renata.

Deon mengangguk. "Iya Bu. Kemarin sepulang sekolah," jawab Deon mantap.

Keluarga BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang