Bagian 9

607 83 2
                                    

13:30

Keadaan kelas XII IPA 1 kini ramai. Kenapa? Karena Pak Abun, guru Sejarah tidak masuk. Bagaikan surga dunia bagi mereka, jarang-jarang Pak Abun mengabsen tak masuk kelas.

"Tiw," panggil Rivan.

"Hah?" Tiwi membalikan badan nya menatap Rivan. "Kenapa?" tanya Tiwi.

Rivan menggeleng. "Gak papa. Cuman gabut," ucap Rivan.

"BEGO YA LO?!" Tiwi memukul bahu Rivan kesal.

"Berisik," ucap Keon dingin. Kaget, satu kata yang Keon ingin utarakan saat ini. Dia sedang membaca buku Matematika nya, tapi mendengar Tiwi yang jelas duduk sebangku dengan nya berteriak jadi kaget.

"Ya lagian si anying manggil gue tapi pas gue tanya kenapa malah bilang 'gak papa. Cuman gabut aja'. Dimana akhlak lo?!" ucap Tiwi ngegas.

"Udah, Wi. Udah siang lo teriak-teriak mulu. Heran gue," ucap Gevan.

"Tau lo! Sakit nih bahu gue," Rivan menatap Tiwi kesal sambil mengusap bahu nya.

"Gak ngurus." Tiwi bangkit dari duduk nya, lalu berjalan keluar kelas. Tujuan nya saat ini adalah perpustakaan.

"Lah, pundung dia," celetuk Rivan.

"Lagian lo jadi orang kuker amat sih? Manggil tapi pas orang nya nengok malah bilang gabut doang," ucap Gevan.

"Gue bosen, ada usul gak gue harus ngapain?" tanya Rivan.

"Serah lo. Gue mau baca buku kimia," ucap Gevan sembari kembali membaca buku kimia nya yang sempat tertunda.

"Ke—"

"OSIS." Keon bangkit dari duduk nya, lalu berjalan keluar kelas sambil membawa buku pelajaran Matematika.

"Alah tai. Giliran gue gabut aje pada ngilang," kesal Rivan.

Dia mengambil handphone disaku celana nya, lalu membuka aplikasi WhatsApp nya.

Filla
Sayang, hari ini bisa temenin aku ke Mall gak?

Nanayy
Kak, hari ini Kakak sibuk gak? Aku mau ngajakin Kakak ke rumah disuruh Mama.

Helen
Bep, kamu malam ini jalan, yuk!

Ahnan
Rivan, kamu apakabar?

Dan masih banyak lagi chat dari pacar maupun gebetan Rivan. Ya, seperti itu lah Rivan. Seorang fakboi SMA Padjajaran.

"Ck, banyak bener. Sampe puyeng gue," Rivan terus meng-scrool beranda WhatsApp nya. Pusing, satu kata yang Rivan rasakan.

Gimana gak pusing? Ada 30 cewek yang meng-chat Rivan.

"Anying!" umpat Rivan frustasi.

"Astagfirullah, lo ngapa goblog?!" Gevan menatap Rivan tajam sambil mengelus dada nya kaget.

"Nih," Rivan memberikan ponsel nya kepada Gevan.

"Gila ya lo?! Banyak bener ini." Gevan menatap layar ponsel Rivan tak percaya. Tak habis pikir, 30 cewek memenuhi beranda WhatsApp nya.

Rivan merebut kembali ponsel nya. "Puyeng gue. Tapi nanti ada yang namanya Risya, dia mau gue kenalin ke Papa sama Mama."

***

Bel pulang sekolah berbunyi.

"Za, mau ikut nongkrong gak?" Deon datang berjalan menghampiri bangku Meza.

Keluarga BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang