Bagian 14

551 76 0
                                    

SMP Galaksi. SMP yang terletak disalah satu Kota Bekasi, SMP dengan segudang cogan dan juga prestasi. Fasilitas sekolah nya juga sangat lengkap, membuat Naya dan Dira sekolah disini.

"Nay,"

Naya yang merasa dipanggil pun menoleh. "Kenapa, Mar?" tanya Naya kepada Mario.

"Gue duduk disini, boleh?" tanya Mario. Naya mengangguk dan tersenyum.

"Boleh dong," ucap Naya.

Mario pun duduk, dia melirik kearah perempuan yang sedang duduk disamping Yana. "Apa lo liat-liat?!" ujar Mario galak.

"Apasi bego? Ngegas lu," kesal Dira.

"Jangan marah-marah dong, Dir. Gue kan makin sayang," celetuk Gheo, cowok itu bisa di bilang adalah tipe cowok yang senang gonta ganti cewek. Sama aja sama Fakboi.

"Huwek, ogah gue sama fakboi kaya lo," ujar Dira dengan ekspresi jijik. "Kayak yang kaga ada cowok lain aja gue harus sama lo."

"Awas demen, Dir," ujar Naya sambil terkekeh.

"Nah bener apa kata si Naya. Nanti kalo lu demen gua kan brabe," ujar Gheo. "Lagian gua cakep, kurang apa lagi??" tanya Gheo.

"Kurang akhlak!" ketus Dira. Naya dan Mario tertawa mendengar nya, memang benar ada nya kalo Gheo kurang akhlak.

"Makin cinta deh," goda Gheo sambil mencubit kedua pipi Dira. "Tapi tenang, gue bakal bikin lo jatuh cinta sama gue," ujar Gheo.

"Mana ada cinta di SMP? Dimana-mana cinta itu di SMA, bukan di SMP," ujar Naya.

"Ada, Yan. Bukti nya gue cinta sama lo," ujar Mario menatap Naya lekat. "Lo mau gak jadi pacar gue?"

***

"Apaan si lo?" Wati menatap Resa— teman sekelas nya kesal. "Dari tadi ngintilin mulu,"

"Masih kelas 1 ngomong nya lo-gue," cibir Resa. "Kata Mama aku, ngomong lo-gue itu gak sopan," ucap Resa.

"Ish, yaudah iya! Kamu kenapa ngikutin Wati terus sih? Risih tau gak," ujar Wati.

Resa tersenyum manis. "Aku cuman mau bilang, aku cinta kamu," ujar Resa tulus.

Wati membulatkan mata nya sempurna. Apa tadi? Cinta? Hell, apa itu cinta?

"Hah? Cinta? Apaan tuh," ujar Wati. Dengan cepat Resa menjawab.

"Kita pacaran yuk!"

***

"La," panggil Tilo. Yola menoleh, "Kenapa, Tor?" tanya Yola.

"Udah makan?" tanya Tilo membuat Yola menggeleng lemah.

"Aku gak ada uang," cicit Yola.

Ya, kalau kalian pikir Yola adalah anak orang berada, kalian salah. Karena Yola berasal dari keluarga serba kekurangan, Ayah nya sudah meninggal sejak dia lahir dan Ibu nya kini sedang sakit keras.

Tilo tersenyum. "Gue yang traktir. Yuk ke kantin!" ajak Tilo namun Yola menggeleng. "Kenapa? Lo pasti belum makan dari pagi, ayok makan," ujar Tilo.

Keluarga BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang