Bagian 23

433 60 6
                                    

guys jadi aku bikin cerita ini konfliknya berat. belum selesai satu udah aku tambahin lagi hehehe

sebelum kalian baca cerita aku yg sebelah, kalian baca ini dulu biar ga bingung nantinya

segala konflik dan teka teki yg ada di sini lambat laun akan kebongkar. jadi ga usah bingung yaa

***

Pagi hari, Meza sudah siap dengan seragam putih abu-abu nya. Kaki jenjang nya berjalan menuruni gundukan anak tangga, lalu berjalan menghampiri meja makan.


"Lha, Bang Gevan mana? Kok ga ada." Meza duduk di kursi sambil mengedarkan pandang nya. "Aku yang kesiangan atau Bang Gevan yang kepagian?"

"Gevan berangkat pagi banget. Kata nya ada urusan di sekolah." Mira duduk di kursi sebrang Meza.

"Kenapa kamu belum berangkat? Ini udah mau jam tujuh," tanya Gilang.

"Sans aja. Gerbang tutup jam tujuh lewat," ujar Meza sambil memasukan roti bakar kedalam mulut nya.

"Papi gak kerja? Atau emang berangkat siang?" tanya Meza kepada Gilang.

"Enggak," jawab Gilang.

"Enggak? Enggak apa? Kalo jawab tuh yang lengkap napa, kan aku gak ngerti." Meza menatap Gilang kesal.

"Enggak kerja," ujar Gilang.

"Oh git──"

Ucapan Meza terhenti ketika ponsel nya bergetar menandakan ada telpon masuk. Dengan cepat Meza mengangkat.

"Halo, Za? Lo dimana?" terdengar suara Nico yang mendadak panik di sebrang sana.

"Di ru──"

"Cepetan sini! Urgent."

Meza mengerenyit ketika ucapan Nico di barengi umpatan yang Meza tak tahu dari siapa untuk siapa. "Ada apa sih? Kok ribut?"

"Aduh, Za. Udah gecean kemari. Lama bener! Mau gue jemput?!"

"EH! Gak usah, gue kesana sekarang." Meza menolak ajakan Nico. Bisa bahaya kalo Gilang tahu.

"Mau otewe dulu ya. Assalamualaikum," ujar Meza sambil menyalami tangan kedua orang tua nya.

"Waalaikumsalam," ujar mereka.

***

Meza melangkahkan kaki nya memasuki kelas nya yang di gerumuti banyak orang. Dengan langkah cepat Meza menerobos gerumutan itu. Mata Meza membelalak ketika melihat Farren adu jotos dengan Kenzo.

"HEH! LO PADA NGAPE BERANTEM, BEGO!" Meza berlari melerai kedua nya. "Ini di sekolah goblog! Lo pada kenapa, HAH?!" bentak Meza.

"Kenapa berantem?" Meza menatap Kenzo. "Apa penyebab lo ngejotos si Farren?"

Kenzo tak menjawab. Dia malah menatap Farren bengis. Kenzo menepis kasar tangan Meza, lalu berjalan keluar kelas X IPS 3.

"BUBAR LO PADA! UDAH GAK ADA YANG HARUS LO TONTONIN LAGI!" Jo mengusir kerumanan orang itu.

"Lo gak papa?" Meza menatap Farren khawatir. "Kita ke UKS aja yuk. Gue obatin luka lo." Meza menarik tangan Farren pelan menuju UKS. Farren tak menolak, dia juga merasa sakit karena hantaman keras yang di berikan Kenzo.

Keluarga BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang