Bagian 17

468 55 2
                                    

"Ck, gimana gue ijin nya ya? Gue kan masih marah sama Gilang." Mira mundar-mandir tak jelas di kamar nya. Dia bingung, bagaimana ia ijin kepada Gilang sedangkan diri nya masih kesal kepada Gilang?

"Mana ponsel gue di ambil lagi," gumam Mira. "Untung aja tadi si Dea nelpon ke ke telepon rumah,"

"Kesel ah! Gue juga mau kumpul. Tapi masalah ponsel gue ambil," Mira menghentikan kaki nya kesal. "Gue susul ke Rumah sakit aja lah," putus Mira.

20 menit kemudian, Mira sudah siap dengan switer crop berwarna softpink dan celana jeans hitam dan rambut hitam legam yang dia biarkan terurai.

Dia meraih kunci mobil dan tas slempang nya. Lalu pergi menuju keluar rumah menuju bagasi mobil. Tak butuh waktu lama, Mira menaiki mobil jazz berwarna hitam.

Tujuan nya saat ini adalah Rumah sakit dimana tempat Gilang kerja. Sebenarnya malas, tapi kalo tidak ijin makin salah.

30 menit menempuh perjalanan. Akhir nya Mira sampai di RS. Permata. Rumah sakit dimana Gilang bekerja. Dia menuruni mobil, lalu berjalan masuk.

Mira tersenyum manis kepada para Dokter dan juga Suster nya menyapa nya. Mira berjalan menghampiri Suster Anna -- Asisten Gilang.

"Sus, Dokter Gilang nya ada?" tanya Mira.

"Eh ada Nyoya Mira. Ada, satu jam kedepan Dokter tidak ada pasien," ujar Suster Anna ramah.

Mira mengangguk. "Makasih ya," ucap Mira. Dia berjalan menghampiri ruangan Gilang.

Ceklek

Mira membuka pintu ruangan. Dilihat nya Gilang yang sedang bermain ponsel. "Assalamualaikum," ucap Mira sambil menutup pintu ruangan kembali.

"Waalaikumsalam. Ra, ngapain kesini?" Gilang menyimpan ponsel nya di atas meja. "Kok gak bilang?" tanya Gilang datar.

"Mau ngambil handphone ak—"

"Gak! Kalo mau handphone beli yang baru," sela Gilang sarkas.

Mira duduk di kursi, lalu menatap Gilang datar. "Ck, yang itu aja. Kan kontak nya udah banyak. Itu juga ada nom—"

"Mantan?" Gilang memotong lagi ucapan Mira. Nadanya tampak ketus dan kesal.

"Hah, mantan?" kaget Mira. Apa-apaan, mantan? Gak jelas banget bawa-bawa mantan. Lagian mantan udah masa lalu.

"Hm, ada dua belas cowok yang chat lo, dan salah satu nya mantan lo," jawab Gilang dingin.

Mira mengerenyitkan dahi nya. Perasaan mantan nya cuman ada dua, terus yang sepuluh lagi siapa?

"Buk—"

"Gak usah ngelak. Jujur aja," potong Gilang. "Lo kesini juga bukan cuman mau ngambil hp lo kan? Tapi mau ketemu Dokter Afdal," tuduh Gilang.

Mira bangkit dari duduk nya. Lalu menatap Gilang kesal. "Aku kesini cuman mau minta hp aku, sama mau minta ijin main ke rumah Kayla. Kamu malah bahas gak jelas," kesal Mira.

"Main? Pakaian kamu gak ada yang bagus dikit? Kenapa pake switer crop gitu?" Gilang ikut bangkit dari duduk nya.

"Gajelas. Bodo amat, aku mau main kerumah Kayla." Mira pergi meninggalkan ruangan, namun tangan nya di cekal Gilang.

Keluarga BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang