Bagian 50 (Ekstra Chapter 4)

779 51 10
                                    

AKKKKKK SAYA TAK SIAP KAK😔☝️

FOLLOW SAMA VOTE DULU YA MY BEBS🥰

****

"PAPAAAA!!!"

"Bangsat," umpat Tyo kaget. Menatap Wati yang sedang berlari menuju nya dengan datar. "Berisik keriting!" ujar Tyo kesal.

Sedangkan ke kiwil alias Wati kriting cuman nyengir aja, berasa enggak ada salah sama sekali.

"Tik Tok an yuk!" ajak Wati.

"Idih. Lo pikir gue apaan? Goyang-goyang depan kamera. Ogah banget," ujar Tyo kembali memainkan ponsel nya.

"Naon sih? Tibang joged hungkul!" ujar Wati.

[Apasih? Cuman joget doang!]

"Lo ngomong apa sih?" Tyo mengerukan kening nya. "Ngomong apa lo barusan?"

Wati berdecak sebal. "Hayu atuh urang tik tok an! Sakali doang da, moal hayang ngajakan deui engke mah," ujar Wati.

[Ayo dong kita tik tok an! Sekali doang, gak akan mau ngajakin lagi nanti mah]

"Sekali lagi ngomong sunda, gue coret lo dari KK!" ujar Tyo kesal.

"Kakak Wati kan Tiwi sama Tilo. Maksud nya kumaha?" tanya Wati tak paham.

[Gimana?]

"Kartu keluarga bodoh!" Tilo tiba-tiba datang dari arah belakang sambil membaca cemilan nya lalu duduk di samping Tyo. "Mau?" tawar nya.

Tyo pun mengangguk, saat hendak mengambil, buru-buru Tilo menjaukan nya lalu memeletkan lidah nya.

"Beli sendiri!" ujar Tilo lalu lari sambil tertawa.

"Sial─"

"TIWI!!!"

Tyo dan Wati menoleh. Selanjutnya mereka tertawa melihat kepala Tilo yang basah terkena susu.

"Monyet lo, Tiw!" umpat Tilo kesal karena diri nya basah kuyup. Cemilan nya kini sudah tumpah ke lantai karena menabrak Tiwi tadi.

"Lo yang nabrak gue setan!"

Tyo berhenti tertawa lalu menghampiri kedua nya. "Udah jangan berantem. Kamu mandi sana," ujar Tyo kepada Tilo. "Kamu bersihin bekas susu nya, jangan lupa pel juga. Biar Mama kamu gak marah-marah."

Setelah memberi nasihat kepada kedua anak nya lalu Tyo berjalan kembali ke ruang tengah dan duduk.

"Ngapain masih di sini?" tanya Tyo.

"Minta duit dong. Mau main aja sama si Yayang!" ujar Wati sambil menyodorkan tangan kanan nya ke hadapan Tyo.

"Duit mulu!" Tyo mendegus sebal.

"Kan Papa itu Ayah aku. Yaiya lah minta ke Papa. Masa ke Om Rizky?" ujar Wati.

Kening Tyo berkerut. "Siapa Om Rizky? Temenan sama Om-Om lo?" todong Tyo.

"Bukan,"

"Terus?"

"Mantan pacar Mama. Ah, udah mana bur─ PAPA MAU KEMANA IH?!" Wati menatap kesal Tyo yang sudah lari ke halaman rumah.

"Punya Bapak gada akhlak banget sih!" gumam Wati.

****

"Kok bengkok?!" Wati berdecak sebal, sedari tadi di memotong rumput yang tak kunjung rapih dan juga rata itu.

"Andai ada salon buat rumput, gue salonin lo, Nah!"

Nah? Iya, nama pohon bongsai punya Windi namanya Markonah. Bagus kan? Iya dong! Windi gitu lho!

Keluarga BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang