Bagian 12

596 74 8
                                    

"Tumben Papa gak kerja," ucap Rivan sambil menuruni anak tangga satu persatu, dia sudah siap dengan seragam Pramuka nya, lalu duduk di samping Dea.

"Lagi gak ada pasien. Kenapa?" tanya Rio sambil memakan roti nya.

Rivan menggeleng lalu melirik Dira aneh. "Kenapa muka lu lemes gitu? Sakit?" tanya Rivan. "Sakit apaan?"

Dira menatap sang Kakak malas. "Gak. Aku masih ngantuk ini tuh," jawab Dira.

"Tidur jam berapa kamu? Kok masih ngantuk?" tanya Dea. "Jangan bilang kamu begadang ya?" curiga Dea.

"Iy-"

"Udah Papa bilang, jangan suka begadang. Tapi masih aja," cibir Rio.

"Semalem kan pulang dari rumah Om Gilang jam delapan. Lu kaga langsung tidur?" ujar Rivan.

"Gak, lupa kalo aku ada pr Matematika. Ya aku kerjain lha. Mana susah banget, aku cari di internet, eh batre nya abis. Yaudah aku tunggu sampai penuh dulu," jelas Dira.

"Abis itu penuh nya jam sebelas malem. Aku jadi ngerjain tugas selesai jam dua belas malem," lanjut Dira.

"Lagian kek nenek-nenek pikun," celetuk Rivan. "Makan nya, bikin agenda atau gak alarm buat ngingetin," ujar Rivan.

"Bawel ah. Dira berangkat aja deh. Assalamualaikum," ucap Dira menyalami tangan ke dua orang tua nya.

"Di anter Pak Abdi?" tanya Rio. Pak Abdi adalah supir pribadi keluarga mereka.

"Hm, udah ya. Babay." Dira pergi keluar rumah.

"Aku juga berangkat deh," Rivan bangkit dari duduk nya lalu menyalami tangan ke dua orang tua nya.

"Lho, gak sarapan dulu?" tanya Dea. Rivan menggeleng.

"Nanti di sekolah aja. Assalamualaikum," ucap Rivan melenggang pergi.

"Waalaikumsalam," jawab Rio dan Dea bersamaan.

***

"MAMA, BAJU PRAMUKA NAYA KEMANA?" teriak Naya menggelegar.

Kayla yang sedang berada di kamar nya pun langsung berlari menuju kamar Yana. "Adek, kamu apa-apaan sih teriak-teriak?! Ini masih pagi," kesal Kayla.

"Hehe, maaf deh. Naya nyari baju Pramuka ini. Kemana? Kok gak ada," tanya Naya.

"Itu apa?" Kayla menunjuk baju Pramuka yang sudah dia siap kan tadi saat Naya mandi.

Naya mengikuti arah tunjuk Kayla. Lalu dia menyengir kuda. "Tadi mah gak ada, bener deh. Yaudah, Mama keluar gih. Yana mau pake baju," ucap Naya.

Kayla menggeleng kan kepala nya heran. Lalu dia kembali menutup pintu kamar Naya. Tak lama teriakan Iqbal membuat Kayla menghembuskan nafas nya kasar.

"BY, BAJU PILOT AKU KEMANA???!" teriak Iqbal.

"Kenapa sih, Bal. Teriak- ASTAGFIRULLAH!!" Kayla menutup kedua mata nya saat Iqbal hanya memakai handuk yang dia kenakan di pinggang nya.

"Kenapa?" tanya Iqbal.

"Ck, pake dulu baju kek." Sumpah, demi apapun Kayla malu sekarang. Jantung nya tiba-tiba berdebar kencang saat Iqbal berjalan menghampiri nya.

Keluarga BobrokTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang