Sembari menguatkan diri, wanita itu bangun dan melangkah menuju kamar mandi sederhana dikontrakannya. Butuh 30 menit untuk membersihkan dirinya kemudian bersiap-siap untuk pergi bekerja.
Wanita yang sedang mengandung anak dari lelaki brengsek yang tega memperkosanya dan melemparkan cek senilai ratusan juta diwajahnya tepat setelah lelaki brengsek itu menyelesaikan kegiatan bejatnya.
Ia sudah seperti wanita bayaran saja
"Aku kuat!" Menguatkan diri sendiri dalam keadaan seperti ini adalah hal yang dibutuhkan.
Kalau bukan dia lalu siapa lagi?
Keluar dari kontrakannya menuju tempat kerjanya self bakery tempat penjualan beraneka kue yang sudah sangat terkenal dikota itu.
Tak berselang lama Sera telah sampai didepan bangunan sebuah ruko berlantai dua yang jadi tempat kerjanya Sera dan berapa pegawai lainnya. Self bakery menjual beraneka roti, kue dan masih banyak lagi. Selain menjual roti dan beraneka ragam kue, self bakery juga merupakan kafe santai yang sengaja dibuka jika saja ada pelanggan yang ingin bersantai sejenak disana.
Sera adalah lulusan tataboga dari universitas ternama, jadi setelah lulus kuliah wanita itu mencoba melamar di berbagai tempat termasuk di self bakery yang masih membutuhkan beberapa pegawai dan langsung diterima.
Self bakery sudah dibuka jam 7 tepat maka dari jam 6 pagi semua pegawai sudah harus disana untuk menyiapkan segalanya kecuali Sera yang dimintai langsung sama atasannya untuk datang jam 7 tepat saja karena sedang dalam keadaan mengandung. Beruntung kontrakannya tidak begitu jauh dari toko roti itu.
Menurutnya, ini adalah hal yang tidak akan dia sia- siakan karena mendapat keringanan dari pemilik toko.
"Sayang kamu tahukan kalau banyak yang sayang sama kamu," sambil bergumam Sera melangkahkan kakinya memasuki self bakery.
"Ra, bisa tolong layani pelanggan didepan? Aku kebelet nih." Sera baru sampai hendak menuju ke belakang untuk mengganti pakaian kerja tapi mendengar permintaan dari temannya dia urungkan sejenak.
"Iya, sana gih entar kelepasan," katanya sambil tersenyum geli lalu meletakan tasnya di kursi, Sera kemudian menuju pelanggan yang sedang melihat-lihat beraneka kue yang telah diletakkan pada display.
"Selamat pagi, selamat datang di self bakery, Mbak mau yang mana? Kami ada beraneka roti, kue. Ada untuk ulang tahun, untuk cemilan dan masih banyak lagi," kata Sera tersenyum ramah.
"Pagi kak, saya pesan kue ulang tahun dong nanti sore saya ambil yah," balas gadis cantik berusia kira- kira 19 atau jalan 20 tahun. Meskipun dia agak risih dipanggil mbak tapi mungkin lain kali dia akan memperkenalkan diri.
"Bisa, atas nama siapa? Lilinnya pakai angka atau lilin biasa? Tulisan nama yang di atas kuenya gimana?" Tanya Sera sembari mangambil buku untuk mencatat pesanan pelanggan.
"Atas nama Naomi Hayden, yang angka aja kak 29 yah! Kakak saya sudah tua rupanya heheee," kata Naomi sembari mengejek orang yang berulang tahun dan dibalas dengan kekehan halus oleh Sera. "Oh iya lupa, tulisannya happy birthday Kak El gitu aja deh gak usah panjang- panjang," lanjut naomi sambil lalu mengambil dompetnya untuk membayar.
"Bayar setengahnya aja. Nanti waktu ambil baru bayar lunas yah," Kata Sera menyimpan buku catatan pelanggan.
"Ok kak, makasih. Saya pamit nanti sore sekitaran jam 5 saya ambil," katanya sambil tersenyum sopan lalu pamit keluar.
"Terima kasih, selamat datang kembali," Gumam Sera karena gadis itu sudah berlalu.
"Sa, ada pesanan kue ultah ambil jam 5 sore, aku kebelakang," pamit Sera buru- buru kebelakang.
"Ok beb!" Balas Sasa dengan teriakan karena Sera sudah menghilang dibalik pintu.
Tbc_
KAMU SEDANG MEMBACA
SERAYA
RandomFollow dulu guys ❤ Biar kita makin dekat hehee. Mengandung hasil dari perbuatan bejat orang yang tidak dikenalinya sungguh membuat Sera tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan menerima janin itu. Jika bukan aku yang menjaganya, siapa lagi? _Ser...