Maafkan penulis amatir ini. Harap maklum beb!
*****Saat ini Jerikco tengah mencicipi kue pesanan yang diantar oleh wanita tadi yang akhirnya dia ketahui namanya adalah Sera.
Tiba-tiba rasa mual yang amat sangat menyiksa membuat Jerikco rasanya ingin mengeluarkan apa saja yang berada dalam isi perutnya.
Tanpa bisa ditahan Jerikco berlari ke toilet diruangannya dan berusaha memuntahkan semua isi perutnya namun yang keluar hanyalah kue yang tadi sempat ditelannya dan selanjutnya hanya cairan bening.
Ini sangat menyiksa!
Kenapa setiap memakan kue dari wanita itu aku harus muntah? Jerikco saat ini dengan pikiran bingungnya membasuh mulutnya dengan air kran dan berusaha berjalan keluar menuju sofa untuk berbaring.
Bisa dibayangkan bagaimana wajah tegas itu seketika menjadi pucat pasi hanya karena baru saja memuntahkan isi perutnya. Sakit dibagian belakang lehernya menjalar hingga ke kepalanya.
"Ya Tuhan, sayang kamu kenapa? Nyonya besar keluarga Hayden tiba-tiba muncul dengan paniknya membantu anaknya berjalan ke sofa dan membaring putranya disana, setelah itu membuka sepatu dan kaos kakinya.
Tadinya dia mau mengantarkan makan siang untuk anaknya namun terlambat karena macet tapi setelah tiba, dia lalu mendapati putra semata wayangnya dalam keadaan memprihatinkan.
"Makanya mama bilang juga apa, kamu itu boleh kerja tapi yang namanya istrahat itu juga perlu. Kalau sakit begini kan mama yang sedih sayang" mama Lena berkata sambil mengelus-elus pelipis anaknya.
"Aku nggak papa ma" kata Jerikco berusaha bangkit untuk bersandar disofa saja.
"Nggak papa gimana, orang kamu pucat begini. Makan apa kamu tadi?"
"Itu" sambil berkata Jerikco menunjukkan kotak kue yang telah dibuka dan tinggal setengah karena setengahnya telah dia habisi.
"Ya ampun El, kamu makan ini untuk makan siang" tanya mama Lena setengah greget.
Yang ditanya hanya mengangguk singkat.
"Sekarang kamu harus makan" mama Lena beralih mengambil rantang makanan yang dibawa tadi dan menaruh didepan anaknya.
"Tapi disuapin mama "
Ibunya langsung mengerutkan keningnya "El? Ini benaran kamu?" Ia justru bingung dengan anaknya ini. Memang dulu waktu kecil El suka minta disuapin tapi itu sudah dulu sekali, terakhir waktu masih TK. Selanjutnya jika mau disuapain dia selalu berkata "Ma, El sudah besar. Malu dong sama teman-teman El". Dari situlah dia tidak pernah lagi mau disuapi sekalipun dalam keadaan sakit.
Lalu sekarang?
"Kamu nggak lagi kepentok sesuatu kan sayang?"
"Ma,.."
"Ya sudah buka mulutnya, aa.." meskipun bingung, mama Lena tidak akan membiarkan anaknya kelaparan jadi dia mengikuti kemauan anaknya ini untuk menyuapinya. Jarang-jarang anaknya bermanja seperti ini kan.
"El, kamu ada masalah apa sayang? Mama boleh tau?" Sepanjang acara makannya Jerikco, ibunya tidak pernah lepas untuk tidak memandangi setiap gerak gerik ataupun mimik wajah anaknya. Insting sebagai seorang ibu mengatakan bahwa putranya ini lagi punya masalah.
Sedikit kaget dengan pertanyaan ibunya, Jerikco berusaha mengelak dengan menggelengkan kepalanya pelan.
"El nggak papa Ma"
"Yaudah, Mama nggak akan maksain kamu buat cerita. Tapi kalau sudah siap untuk cerita, langsung bilang ke Mama ya" kata ibunya sambil memberikan air minum untuk anak kesayangannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/243599706-288-k568701.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SERAYA
CasualeFollow dulu guys ❤ Biar kita makin dekat hehee. Mengandung hasil dari perbuatan bejat orang yang tidak dikenalinya sungguh membuat Sera tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan menerima janin itu. Jika bukan aku yang menjaganya, siapa lagi? _Ser...