Part 16

11.9K 655 9
                                    

Sera bergerak nyaman dalam tidurnya.

Tapi, harum tubuh siapa ini?

Kepalanya juga seperti bukan tertidur diatas sebuah bantal, bahu kirinya juga seperti tertindih sesuatu yang berat.

Membuka mata perlahan untuk memastikan apa yang terjadi.

Ini masih diruang tamu.

Sepi.

Tapi lagi-lagi harum tubuh seseorang yang Sera tau orang itu memakai parfum yang mahalnya bisa menguras tabungan wanita itu.

Berusaha mengembalikan kesadarannya. Sera bangun, namun bahunya masih tertindih barang berat. Posisi tidurnya menyamping.

Melirik sedikit kebawah.

Apa ini?

Tangan seseorang yang ternyata menindih bahunya.

Sera melebarkan matanya dan bangkit seketika. Dia kaget bukan main setelah melihat apa yang ada didepannya saat ini.

Dia tidur dipangkuan pria sinting ini. How long? Oh my God!

Pria itu rupanya tidak terusik dengan pergerakan Sera yang tiba-tiba.

Melihat kearah jam dinding ini sudah hampir jam 6. Berarti dia ah tidak mereka tidur begini selama satu setengah jam? Untung pintu rumahnya tertutup. Bisa-bisa mereka diarak tetangga.

Omong-omong soal pintu rumah Sera, itu adalah ulah Jericko sebelum dia melangkah mendekat dan memposisikan Sera menjadi tidur dipangkuannya.

Pria itu rupanya masih belum terusik juga. Emang Sera pikirin.

Wanita itu berjalan meninggalkan lelaki sinting itu menuju kamarnya. Biarkan dia sendiri disitu. Nanti juga bangun dan mudah-mudahan lekas pergi dari rumahnya. Begitu yang Sera pikirkan.

Sera berniat ingin mandi lalu akan masak untuk makan malamnya. Semoga waktu dirinya mandi, pria itu bangun dan langsung pergi. Sera malas lihat wajah pria sombong itu. Melamar orang kok pakai ngata-ngatain, lamaran macam apa itu.

Mengambil pakaian ganti dari lemarinya, Sera bergegas keluar menuju kamar mandi samping dapurnya.

Sepuluh menit cukup. Gumannya kemudian mengguyur badannya dengan air.

Yang katanya sepuluh menit ternyata bertambah jadi dua puluh karena wanita itu memilih untuk keramas.

Keluar dari kamar mandi menuju kamarnya. Jericko yang sudah terbangun saat ini sedang memperhatikan Sera dari wanita itu keluar kamar mandi dengan rambut yang tertutup handuk.

Apakah dia keramas malam-malam. Dalam keadaan hamil begini?

Jericko harus memastikan sesuatu. Berjalan menuju dapur tepatnya menuju kamar mandi wanita itu.

Air dingin.

Yaiyalah air dingin. Kecuali Sera tadi sempat merebusnya.

Kamar mandi sederhana dengan bak mandi ukuran satu setengah meter, kran air disamping bagian dalam ditambah satu closet duduk disampingnya ada cermin ukuran wanita itu, disampingnya lagi ada peralatan mandinya. Sangat sederhana berbanding terbalik dengan kamar mandi dirumahnya.

Geleng- geleng kepala ia lalu mengambil gayung untuk menadahkan air guna membasuh wajahnya karena Jericko tidak akan mengambil dari dalam bak. Ia berpikir bahwa air yang ditampung lama itu terdapat jentik nyamuk meskipun masih kelihatan bersih.

Bicara soal jentik nyamuk. Wanita itu, jangan bilang dia tadi juga mandi menggunakan air yang sudah ditampung itu. Jericko makin bingung dengan kehidupan apa ini. Sumpah, ia tidak pernah mengalamni kehidupan seperti ini.

SERAYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang