Saat ini usia kandungan Sera menginjak 2 bulan lebih 2 minggu. Tidak ada yang berubah dari wanita itu, hanya perutnya yang agak kelihatan jika Sera memakai kaos biasa berukuran kecil.
Pergi kerja seperti biasa lalu pulang pada sore hari.
Rejeki untuk calon anaknya juga tentu lancar-lancar saja. Ia harus menyiapkan segalanya untuk biaya kelahirannya dan juga untuk kehidupan selanjutnya jika sudah melahirkan. Sera tidak bisa menjamin bahwa setelah anaknya lahir dia bisa bekerja seperti biasa, setidaknya jika ingin bekerja lagi maka dia harus menungu anaknya berusia minimal satu tahun.
Karena masih tersisa kurang lebih 7 bulan lagi maka persiapannya pun harus matang dari sekarang. Ia tidak mau nantinya merepotkan orang lain.
Untungnya gaji yang didapat dari tempat kerjanya lumayan untuk biaya sehari- harinya dan separuhnya disisihkan untuk ditabung.
Hidup sendiri dari usia 15 tahun membuat Sera menjadi wanita yang kuat dikota besar ini. Meskipun ia mempunyai seorang kakak laki- laki tetapi sejak lama Sera tidak mengetahui keberadaan kakaknya. Terakhir mereka berinteraksi saat kematian kedua orang tuanya.
Terpuruk boleh tapi jangan tenggelam!
Bangkit dan melangkah meninggalkan keterpurukan itu. Hidup harus berlanjut. Do the best and stay blessed.
Bagi Sera saat ini yang harus dilakukan adalah berbuat yang terbaik dan sisanya serahkan kepada yang Diatas. Barangkali anak yang dikandung adalah pemberian Tuhan karena selama ini ia hidup sendiri tanpa adanya keluarga.
Meskipun ia hadir tanpa keinginan Sera tapi balik lagi ini mungkin suatu kebaikan Tuhan untuk dirinya yang selalu merasa kesepian meskipun dia memiliki sahabat. Intensitas pertemuan mereka yang pastinya tidak sampai 24 jam membuat Sera selalu merasa kesepian ketika berada dirumah.
Wanita 24 tahun itu tengah berbaring santai dikamarnya sambil melihat-lihat produk pakaian yang akan di posting ke lapaknya untuk dijual sebagai tambahan pemasukannya.
Karena hari mulai gelap jadi tidak ada kesibukan lain selain bersantai ria di dalam kamar.
Tok tok tok
Bunyi ketukan terdengar dari luar kontrakannya.
Siapa yang bertamu sore gelap seperti ini. Tidak mungkin Sasa dan Lia karena perempuan dua itu jika bertamu tidak akan pernah mengetuk tetapi akan berteriak seperti orang gila."Ya sebentar" sambil menggerutu Sera berjalan keluar kamar untuk membuka pintu yang mungkin sudah diketuk beberapa kali.
Dasar tamu tidak sabaran!
Tok tok.....
"Iya iya, sabar dongg ah" entah kenapa Sera merasa bahwa tamu ini seperti mengajak Sera bertengkar sebelum mereka bertatap muka.
Ceklek.
"Bertamu tapi tidak sabarr....an" perkataan Sera menggantung disaat dia melihat manusia jelmaan iblis satu ini.
Padahal Sera mati-matian tidak mau dan tidak akan mau berurusan lagi dengan manusia ini tapi saat ini yang dilihatnya adalah manusia ini.
Sera juga bingung dari mana pria ini mendapati alamat rumahnya.
Tapi dia tidak akan bertanya itu, toh sekarang pria ini ada disini. Mungkin dari Naomi karena mereka kakak beradik.
Gadis itu setelah mendapat nomor wa nya Sera dan berbekal alamat yang telah diketahuinya. Hari sabtu setelah pertemuan sebelumnya disupermarket diseberang jalan itu Naomi tiba-tiba bertandang ke rumahnya. Selanjutnya gadis itu akan setia berkunjuk di setiap sabtu. Hanya beberapa minggu ini gadis itu belum terlihat dan Naomi juga tidak memikirkan itu, mungkin lagi sibuk sama tugas kuliahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERAYA
AcakFollow dulu guys ❤ Biar kita makin dekat hehee. Mengandung hasil dari perbuatan bejat orang yang tidak dikenalinya sungguh membuat Sera tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan menerima janin itu. Jika bukan aku yang menjaganya, siapa lagi? _Ser...